Suara.com - Menambahkan sedikit aktivitas fisik dalam keseharian dapat menurunkan tekanan darah dan kolesterol, menurut pedoman baru dari American Heart Association (AHA). Asosiasi tersebut menyarankan agar orang dengan tekanan darah tinggi ringan hingga sedang dan kolesterol tinggi dapat menurunkannya dengan berolahraga.
Kondisi hati yang berlemak membuat kesehatan jadi berisiko terkena penyakit, tidak peduli jumlah berat badan apakah obesitas atau tidak.
Profesor di Departemen Kesehatan dan Pengembangan Manusia Universitas Pittsburgh dan Ilmu Klinis dan Translasi Bethany Barone Gibbs memgatakan bahwa tidak perlu melakukan sesi intens di gym untuk mencapai tingkat aktivitas yang diperlukan untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
"Meskipun olahraga yang direncanakan itu bagus, semakin aktif dalam kehidupan sehari-hari, seperti naik tangga dan menambah kecepatan ketika berjalan-jalan dengan anjing misalnya, juga dapat memberi Anda manfaat yang sama," kata Gibbs dikutip dari CNN.
Aktivitas fisik dapat melatih tubuh untuk membuang zat berbahaya dalam aliran darah dan meningkatkan fungsi pembuluh darah, tambahnya.
Tekanan darah dianggap terlalu tinggi jika sama dengan atau lebih besar dari 120 per 80 mmHg. Angka atas disebut tekanan darah sistolik dan dikatakan seberapa besar tekanan yang diberikan darah pada dinding arteri saat jantung berdetak. Sementara di bawah adalah tekanan darah diastolik yang menunjukan ukuran tekanan yang diberikan darah pada dinding arteri di antara detak jantung.
Gibbs merekomendasikan orang untuk mencapai kadar kolesterol total di bawah 200 mg/dL. Jumlahnya terdiri dari kolesterol jahat atau Low-density lipoprotein (LDL), kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL), dan kadar trigliserida.
Kebiasaan buruk seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan makan diet Mediterania rendah makanan olahan juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung sambil menurunkan tekanan darah dan kolesterol, menurut pedoman AHA.
"Meskipun pernyataan AHA baru merekomendasikan perubahan gaya hidup bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi dan kolesterol ringan hingga sedang, semua orang dapat memperoleh manfaat dari peningkatan olahraga," kata Dr. Paul Oh, Ketua Kebugaran GoodLife di Rehabilitasi dan Pencegahan Kardiovaskular di Institut Rehabilitasi Toronto di Kanada.
Baca Juga: Ketahui, Ini 5 Tips Sederhana Menaikkan Berat Badan Hingga Ideal
Panduan saat ini disebutkan orang harus melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik per minggu, olahraga yang cukup untuk meningkatkan detak jantung dan frekuensi pernapasan, kata Gibbs.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa