Suara.com - Pada Juli 2021 mendatang, pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, membolehkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di sekolah di wilayah zona hijau penularan Covid-19.
Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudiristek) RI, Sri Wahyuningsih menyadari masih banyak orangtua yang memutuskan belum izinkan anaknya ke sekolah, dan Sri memastikan tidak ada sanksi untuk keputusan orangtua tersebut.
"Sebetulnya sanksi secara hukum tidak ada, ketika anak-anak tidak bisa mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas yang menjadi kebijakan," ujar Sri dalam diskusi virtual, Rabu (16/6/2021).
Meski tidak ada sanksi, Sri mengultimatum orangtua yang belum izinkan anaknya PTM Terbatas di sekolah harus bisa memastikan, selama di rumah anak dapat pembelajaran yang sebenar-benarnya.
Misalnya, anak tetap mendapat pendampingan dan bimbingan dari orangtua, bukan dilepas belajar sendiri tanpa kontrol dan pengawasan.
"Jangan di rumah nggak belajar, orangtua nggak dampingi maksimal, tapi anaknya main ke tetangganya, main ke rumah temannya," tutur Sri.
Perilaku pembiaran orangtua ini, tapi di satu sisi anak tidak diizinkan PTM Terbatas, Sri khawatir justru orangtua siswa lah yang membuat anak mengalami learning loss.
Learning loss adalah kondisi saat siswa kehilangan pengetahuan dan keterampilan baik secara umum atau khusus, atau singkatnya siswa mengalami kemunduran secara akademis.
Kenyataanya, menurut Sri, di lapangan banyak ditemukan siswa yang melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) jadi tidak terkontrol. Misalnya belajar hanya beberapa jam, sisanya bermain gadget.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Kemendikbud Ristek Pastikan Sekolah Tatap Muka Lanjut Terus
"Ada juga kelas rendah (TK dan SD) malah ikut ibunya ke pasar, bahkan ada yang diajak kerja. Apakah orangtua menjamin anak-anak tetap terkawal capaian pembelajarannya?," pungkas Sri Ragu.
Berita Terkait
-
Pandemi Covid-19 Hampir Reda Bikin Tren Belajar Online Menurun, Ini Kata Pakar
-
Update Covid-19 Global: Filipina Baru Mulai Sekolah Tatap Muka Untuk Pertama Kalinya Sejak Pandemi
-
Aturan PTM Terbaru: Pembelajaran Disetop Jika Siswa Positif Covid-19
-
Satgas Covid-19: Anak Perlu Diajarkan Disiplin Prokes Selama Sekolah PTM
-
Epidemiolog Menilai Komunitas Pendidikan Jalani PTM Wajib Vaksin COVID-19 Booster, Termasuk Siswa
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!