Suara.com - Virus corona varian Delta tengah menjadi perhatian di seluruh dunia. Dr Anthony Fauci mengatakan bahwa varian Delta yang sangat menular ini telah berlipat ganda setiap 2 minggu menjadi lebih dari 20 persen sampel.
Varian Delta ini pertama kali terdeteksi di India dan sekarang sudah ditemukan di lebih dari 80 negara. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian Delta ini menjadi strain yang paling dominan di seluruh dunia,
Varian Delta yang merupakan strain virus corona B.1.617.2 ini menyebar lebih cepat dibandingkan varian Alpha yang merupakan strain virus corona B.1.1.7. Bahkan varian Delta ini juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko rawat inap.
"Kami mengamati pola varian Delta sama seperti ketika mengamati varian Alpha. Kami melihat varian Delta ini telah berlipat ganda dalam waktu sekitar 2 minggu," kata Fauci dikutip dari Fox News.
Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan sebelumnya hanya ada 1,2 persen sampel varian Delta yang diurutkan pada 8 Mei 2021. Lalu, naik menjadi 2,7 persen sampel varian Delta pada 22 Mei 2021.
Kemudian, varian Delta ini terus berlipat ganda mencapai 9,9 perse pada 5 Juni 2021 dan sekarang 20,6 persen sampel varian Delta pada 19 Juni 2021.
Meski cukup mengkhawatirkan, vaksin Covid-19 yang telah disetujui diklaim tetap efektif melawan varian Delta tersebut. Salah satunya, vaksin Pfizer yang menunjukkan tingkat kemanjuran 88 persen terhadap infeksi varian Delta bergejala pada 2 minggu setelah suntikan kedua.
Sebuah penelitian di Inggris juga menemukan bahwa vaksin Pfizer 96 persen efektif mencegah pasien yang terinfeksi varian Delta menjalani rawat inap setelah suntikan kedua.
Sedangkan, vaksin AstraZeneca yang belum disetujui AS memiliki tingkat kemanjuran 92 peren untuk mencegah kasus rawat inap akibat infeksi varian Delta setelah suntikan kedua.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Infeksi Testis Pria, Peneliti Cari Gejalanya!
"Sama seperti di Inggris, varian Delta ini pun menjadi ancaman terbesar di AS dan kami sedang berupaya untuk menanganinya. Untungnya, vaksin Covid-19 kami masih efektif untuk melawannya," kata Fauci.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia