Suara.com - Virus corona vaian Delta dinilai lebih menular sehingga cukup menarik perhatian seluruh dunia sekarang ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mendesak orang yang sudah suntik vaksin Covid-19 tetap memakai masker dan menjaga jarak.
Menurut Dr. Mariangela Simao, asisten direktur jenderal WHO, suntik vaksin Covid-19 saja tidak cukup menghentikan penularan virus corona Covid-19. Apalagi melindungi diri dari penularan varian Delta.
"Orang-orang tetap harus memakai masker secara konsisten, berada di ruang berventilasi baik, menjaga kebersihan tangan, jaga jarak fisik dan menghindari kerumunan," kata Dr. Mariangela Simao dikutip dari Fox News.
Semua langkah itu sangat penting untuk melindungi diri dari penularan virus corona varian Delta. Meskipun Anda sudah suntik vaksin Covid-19 penuh.
Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan virus corona varian Delta ini termasuk virus corona yang paling menular dibandingkan varian lainnya. Bahkan virus corona varian Delta ini menyebar lebih cepat di antara orang yang sudah suntik vaksin Covid-19.
WHO merekomendasikan orang yang sudah suntik vaksin Covid-19 tetap memakai masker dan mematui protokol kesehatan, setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan orang yang sudah suntik vaksin Covid-19 bisa berpergian ke sebagaian besar tempat tanpa memakai masker.
Sementara itu, AS memiliki tingkat vaksinasi yang lebih tinggi dibandingkan negara lainnya yang berjuang melawan virus corona varian Delta. Selain itu, tingkat infeksi harian juga telah turun tajam di AS dalam beberapa bulan terakhir, karena semakin banyak orang Amerika yang mendapat suntikan vaksin Covid-19.
Setidaknya, 53,9 persen populasi di AS telah menerika setidaknya 1 dosis vaksin Covid-19. Sekitar 63 persen orang Amerika usia di atas 12 tahun juga akan menerima suntikan vaksin Covid-19. Tapi, anak-anak di bawah usia 12 tahun belum memenuhi syarat untuk suntik vaksin Covid-19.
Sebuah analisis dari The Associated Press, menemukan hampir semua kematian akibat virus corona Covid-19 pada Mei 2021 adalah orang yang belum suntik vaksin Covid-19. Kematian orang yang sudah suntik vaksin Covid-19 adalah 0,1 persen dari total orang yang sudah suntik vaksin.
Baca Juga: Virus Corona Varian Delta Lebih Menular, Begini 3 Cara Melindungi Tubuh!
Di Inggris, varian Delta ini sekarang bertanggung jawab atas 90 persen ddari semua infeksi virus corona Covid-19 baru. Di AS, varian Delta ini menyumbang sekitar 20 persen dari keseluruhan kasus virus corona Covid-19.
Meskipun suntik vaksin Covid-19 dianggap sangat efektif terhadap varian Delta. Tetapi, WHO mendesak orang yang sudah suntik vaksin Covid-19 untuk bermain aman dan tetap memakai masker.
Karena, masih banyak orang yang belum suntik vaksin Covid-19 secara global dan virus corona varian Delta ini telah menjadi penyebar utama di beberapa negara.
Namun, belum jelas virus corona varian Delta ini bisa membuat orang lebih menderita parah atau tidak. Dr Jacob John masih mempelajari virus corona varian Delta ini di Christian Medical College di Vellore di India selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?