Suara.com - Pandemi Covid-19 membuka mata akan pentingnya mencegah penyakit menular yang berasal dari hewan, alias penyakit zoonosis.
Karena itu, Pemerintah Indonesia perlu memberi perhatian terhadap risiko munculnya penyakit serupa di masa depann. Salah satu caranya adalah dengan meluncurkan program ketahanan kesehatan global alias Global Health Security Agenda (GHSA) yang dilakukan Indonesia dan 70 negara lain di dunia.
Menurut Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Dr. drh. Nuryani Zainuddin, program ini diharapkan bisa memberi manfaat bagi masyarakat dan kesehatan hewan.
“GHSA ini bertujuan untuk mencegah dan mendeteksi penyakit infeksi baik di tingkat global maupun regional lewat pengembangan kesehatan hewan,” ungkapnya pada konferensi pers Peluncuran Program Ketahanan Kesehatan Global, Selasa (29/6/2021).
Program kesehatan hewan ini juga sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) pemerintah, yang terkait dengan keamanan pangan dan kesehatan.
Selain itu, program GHSA ini diharapkan bisa memberikan kontribusi besar Indonesia. Tidak hanya bagi hewan saja, melainkan juga perekonomian Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah.
“Program ini diharapkan bisa melakukan pencegahan, deteksi dini, dan pengendalian penyakit menular baru. Terutama yang berpotensi mengancam kesehatan dan perekonomian Indonesia. Selain itu, kontribusi ini diharakan bisa meningkatkan kesehatan manusia, ketahanan pangan, dan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Nasrullah.
Program GHSA ini akan berjalan selama empat tahun ke depan. Tentunya, program ini akan berfokus pada dukungan teknis di masisng-masing area, antara lain kolaborasi multi sektor dan pembangunan kebijakan, surveilans, laboratorium, identifikasi risiko, kesiapsiagaan dan respons penyakit, dan kesehatan unggas nasional.
Baca Juga: 5 Fakta Virus COVID-19 Varian Lambda, Lebih Ganas dari Delta? Pastinya Tetap Mengerikan
Berita Terkait
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Operasi Pasar Besar-besaran! Kementerian Pertanian Siapkan 1,3 Juta Ton Beras
-
Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok, Ivan Gunawan Merasa Ajal Sudah Dekat
-
Ulasan City of Ash and Red, Novel Thriller Psikologis yang Menyesakkan
-
Review Film Eddington: Paranoia Massal dan Satir Gelap Ala Ari Aster
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!