Suara.com - Virus adalah mikroorganisme patogen yang bisa jadi sumber penyebab dan penularan penyakit seperti cacar, influenza, dan terbaru infeksi Covid-19.
Status virus sebagai makhluk hidup atau bukan, masih menjadi kontroversi lantaran struktur tubuhnya yang berbeda.
Dikutip dari Ruang Guru, virus memiliki struktur tubuh yang tergolong sangat sederhana.
Virus tidak terbuat dari sel, melainkan membutuhkan sel inang sebagai rumah untuk bertahan hidup. Di dalam sel inang itulah virus dapat hidup dan aktif.
Sebaliknya, jika virus tidak mempunyai sel inang maka hanya akan diam seperti mati dan tidak aktif. Termasuk seperti yang terjadi pada Coronavirus Covid-19. Virus corona SARS Cov-2, penyebab infeksi tersebut, bisa bertahan lama bahkan berkembang biak dan menyebar jika masuk ke dalam tubuh manusia.
Karakteristik Virus
Besar diameter tubuh virus hanya sekitar 20-300 nanometer dan panjangnya 20-14 ribu nanometer.
Jika dibandingkan, diameter virus bahkan lebih tipis dari rambut. Sehingga untuk melihatnya, butuh alat scanning atau mikroskop elektron transmisi.
Struktur Tubuh Virus
Virus memiliki bentuk tubuh yang bervariasi. Ada yang seperti bola (isometric), oval, batang, jarum, tangkai memanjang atau filamen, berbentuk menyerupai huruf T, bahkan ada yang bentuknya seperti berudu katak.
Secara sederhana, bagian tubuh virus terdiri dari kepala, leher dan ekor. Masing-masing bagian mempunyai fungsi.
Baca Juga: Mengenal Masa Inkubasi Covid-19, Kapan Paling Menular?
1. Kepala Virus
Pada bagian kepala virus terdiri dari asam nukleat (DNA dan RNA) dan diselubungi oleh kapsid.
Kapsid adalah selubung yang berupa protein dan terdiri dari satu unit protein yang disebut dengan kapsomer.
Kapsid juga berfungsi sebagai pemberi bentuk bagi virus, melindungi asam nukleat yang ada di dalam diri dari kerusakan.Serta menyediakan protein enzim agar virus mampu menembus membran sel inang saat melakukan infeksi.
2. Leher Virus
Leher merupakan tempat yang menyambungkan antara bagian kepala dan bagian ekor. Tidak semua virus memiliki leher.
Fungsi leher untuk menyangga kepala virus.
3. Ekor Virus
Ekor virus bisa dikatakan menjadi salah satu bagian terpenting. Karena, ekor yang akan menancap pada tubuh inang yang nantinya akan ditinggali virus.
Ekornya berbentuk seperti tabung yang dilengkapi serabut-serabut sebagai jarum untuk masuk ke dalam tubuh.
Tag
Berita Terkait
-
HIV Sudah Bisa Dikendalikan, Stigmanya Belum
-
Misteri Sakit Federico Barba, Sang Pemain Bingung Penyebabnya
-
Napas Anak Terasa Cepat? Jangan Tunda! Ini Langkah Darurat Mengatasi Gejala RSV Menurut Dokter
-
Bukan Cuma Flu Biasa, Virus RSV Bisa Jadi 'Pembunuh' Senyap bagi Bayi Prematur
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?