Suara.com - Coronavirus Covid-19 varian Delta memiliki kecepatan lebih tinggi menularkan antar manusia. Di antara kelompok muda, penularannya bahkan 2,5 kali lebih cepat dibandingkan varian Alpha.
"Varian Delta berhubungan juga dengan gejala lebih berat dan juga menyerang usia muda lebih banyak. Dari penelitian di Skotlandia dan Inggris, dia 2,5 kali lebih menular dibandingkan varian Alpha sebelumnya," kata dokter spesialis paru dr. Riyadi Sutarto, Sp.P., dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Selasa (13/7/2021).
Menurut dokter Riyadi, varian Delta saat ini memang tengah diwaspadai di seluruh dunia. Terlebih Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Delta sebagai variant of concern.
Di Inggris, lanjut dokter Riyadi, penularan varian Delta telah lebih dominan dibandingkan varian Alpha yang pertama kali ditemukan di negara tersebut.
"Varian Alpha sendiri sudah menjadi momok saat itu di Inggris. Tapi sekarang, untuk varian Delta sendiri tingkat transmisi di Inggris sudah 60 persen," ucapnya.
Akibat penularannya yang lebih cepat, varian Delta juga disebut menyebabkan lonjakan hingga dua kali lipat pada kasus positif harian, tingkat perawatan di rumah sakit, dan angka kematian atau disebut dengan istilah doubling time.
Dokter Riyadi mengatakan, hasil penelitian dari Skotlandia menunjukan lonjakan akibat varian Delta itu terjadi hanya dalam waktu 11 hari.
"Tapi kalau di Indonesia ini kita lihat waktunya kurang dari 11 hari. Kemarin angka kasus kita masih 12 ribu, lalu cepat jadi 13 ribu, 14 ribu lalu naik jadi 24 ribu. Bahkan hingga 38 ribu dan sekarang 40 ribu. Jadi cepat sekali, dan angka kematian kita sudah seribu per hari," tutur dokter di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta tersebut.
Pertama kali ditemukan di India, varian Delta pula yang menyebabkan terjadinya tsunami Covid-19 di negara berpenduduk 1,3 miliyar itu.
Baca Juga: Viral Cewek Minta Maaf Ngaku Jadi Penyebar 'Corona' Pertama di Indonesia, Ternyata...
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis