Suara.com - Pasien Covid-19 yang sebelumnya sering mengonsumsi obat statin disebut bisa mengurangi risiko kondisi berat dan juga kematian akibat terinfeksi virus corona SARS Cov-2. Sebelum terjadi pandemi Covid-19, obat statin sering digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah penyakit kardiovaskular.
Sebuah tim ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Universitas California San Diego menerbitkan temuan itu di PLOS ONE pada minggu lalu.
Para ilmuwan itu menganalisis catatan anonim pada lebih dari 10.500 pasien Covid-19 yang dirawat di 104 rumah sakit AS antara Januari-September 2020 dan terdaftar di American Heart Association's Covid-19 Pendaftaran Penyakit Kardiovaskular (CVD).
Pada awal pandemi, para peneliti berspekulasi statin dapat bertindak melawan Covid-19 melalui efek anti-inflamasi dan kemampuan mengikat yang berpotensi menghentikan perkembangan virus.
Profesor dan direktur dari Unit Perawatan Intensif Kardiovaskular di UC San Diego Health, sekaligus penulis utama penelitian tersebut, Lori Daniels. MD., menyebutkan bahwa statin meningkatkan regulasi reseptor ACE-2 untuk mengubah angiotensin dan mengontrol tekanan darah. Namun ACE-2 juga merupakan pintu bagi virus penyebab Covid-19.
Obat untuk kolesterol dan tekanan darah tinggi membantu menstabilkan penyakit yang mendasarinya. Sehingga kemungkinan meningkatkan peluang pasien untuk pulih dari infeksi Covid-19, kata penulis penelitian.
Pasien yang diteliti rata-rata berusia 66 tahun. Sebagian besar pasien (71 persen) memiliki tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, atau keduanya. Lebih dari 80 persen dari semua pasien yang memakai statin juga mengonsumsi setidaknya satu obat untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Sementara pasien yang memakai salah satu kelas obat atau keduanya biasanya berusia lebih tua, perempuan, dan memiliki sejumlah masalah kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan pasien yang mengonsumsi obat statin saja risiko kematian menjadi 46 persen lebih rendah, juga 25 persen lebih rendah untuk mengembangkan Covid-19 jadi parah, dibandingkan pasien yang tidak menggunakan kelas obat apa pun. Pasien yang memakai statin dan antihipertensi menurunkan risiko kematian sebesar 40 persen.
Baca Juga: Ahli Temukan Komplikasi Cedera Organ pada Pasien Covid-19 Usia Muda
"Seperti halnya studi observasional, kami tidak dapat mengatakan dengan pasti bahwa hubungan yang kami gambarkan antara penggunaan statin dan penurunan keparahan infeksi Covid-19 pasti disebabkan oleh statin itu sendiri," kata Daniels.
Namun sekarang, sambung Daniels, peneliti dapat mengatakan dengan bukti yang sangat kuat bahwa obat statin mungkin berperan secara substansial menurunkan risiko kematian pasien.
"Kami berharap temuan penelitian kami menjadi insentif bagi pasien untuk melanjutkan pengobatan mereka," imbuhnya dikutip dari Fox News.
Para peneliti juga menemukan bahwa penggunaan obat anti-hipertensi saja dikaitkan dengan kemungkinan kematian yang lebih kecil, meskipun masih substansial 27 persen.
Dari total 10.540 pasien rawat inap, 21 persen meninggal, 39 persen mengalami kondisi yang parah, sepertiga dikirim ke ICU, dan 19 persen membutuhkan ventilasi mekanis.
Daniels mencatat bahwa sebagian besar manfaat terlihat di antara pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular atau tekanan darah tinggi, terkait dengan risiko kematian 32 persen lebih rendah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar