Suara.com - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir dua tahun. Banyak penelitian dan studi telah dilakukan, namun belum juga ada yang berhasil menemukan obat mengatasi penyakit mengerikan tersebut.
Kekinian, tim peneliti dari University of Technology Sydney berhasil menemukan fakta bagaimana aerosol virus corona lebih mudah mencapai paru-paru sebelah kanan daripada kiri.
Penelitian juga menemukan ketika seseorang menghirup partikel virus corona yang terisolasi, lebih dari 65 persen partikel tersebut berhasil mencapai wilayah terdalam paru-paru.
Hal itu pada akhirnya, dapat membuat kerusakan sel dan menyebabkan kadar oksigen darah rendah.
Sebelumnya diketahui bahwa aerosol yang mengandung virus corona berjalan melalui saluran udara bagian atas termasuk hidung, mulut, dan tenggorokan.
Tapi penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Physics of Fluids ini berhasil membuktikan bagaimana aerosol juga bisa mengalir sampai ke paru-paru bagian dalam.
“Paru-paru kita menyerupai cabang pohon yang membelah hingga 23 kali menjadi cabang yang semakin kecil. Karena kompleksitas geometri ini, sulit untuk mengembangkan simulasi komputer."
"Namun, kami dapat memodelkan apa yang terjadi pada 17 generasi pertama, atau cabang, dari saluran udara," kata penulis utama Saidul Islam, dari universitas tersebut.
“Tergantung pada tingkat pernapasan kita, antara 32 persen dan 35 persen partikel virus disimpan di 17 cabang pertama. Ini berarti sekitar 65 persen partikel virus lolos ke bagian terdalam paru-paru kita, termasuk alveoli atau kantung udara," tambahnya.
Baca Juga: Rekor! Angka Kesembuhan Covid-19 Tembus 47.128 Sehari
Studi ini juga mengungkapkan bahwa jumlah partikel virus yang disimpan di paru-paru kanan lebih banyak, terutama lobus kanan atas dan lobus kanan bawah, daripada paru-paru kiri.
Hal ini disebabkan oleh struktur anatomi paru-paru yang sangat tidak simetria dan cara udara mengalir melalui lobus yang berbeda.
Penelitian ini didukung oleh penelitian terbaru dari CT scan dada pasien Covid-19 yang menunjukkan infeksi dan penyakit umumnya lebih besar di area kanan.
Temuan ini memiliki implikasi untuk mengembangkan perangkat penghantaran obat yang ditargetkan mengantarkan obat ke area sistem pernapasan paling terpengaruh oleh virus.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO baru-baru ini juga telah memperbarui saran tentang masifnya penularan aerosol, dan memperingatkan masyarakat dunia bahwa aerosol dapat tetap melayang di udara.
Untuk itu, pengaturan ventilasi dalam ruangan sempit dan area dengan ventilasi yang buruk berisiko menularkan Covid-19 secara signifikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban