Suara.com - Perdana Menteri Israel pada hari Kamis (29/7/2021) mengumumkan bahwa mereka akan menawarkan vaksin dosis ketiga (booster) virus corona kepada orang di atas 60 tahun yang telah divaksinasi lengkap (dua dosis). Israel menjadi negara pertama yang menawarkan vaksin booster dalam skala luas.
"Saya mengumumkan malam ini awal kampanye untuk menerima vaksin booster, vaksin ketiga," kata Naftali Bennett, Perdana Menteri Israel dalam pidato yang disiarkan secara nasional.
"Kenyataan membuktikan bahwa vaksin itu aman. Kenyataan juga membuktikan bahwa vaksin melindungi dari kesakitan dan kematian yang parah. Dan seperti vaksin flu yang perlu diperbarui dari waktu ke waktu, sama halnya dalam kasus ini," imbuhnya.
Keputusan itu datang pada saat infeksi meningkat dan tanda-tanda bahwa kemanjuran vaksin berkurang dari waktu ke waktu.
Di Israel, kini siapapun yang berusia di atas 60 tahun yang divaksinasi lebih dari lima bulan yang lalu akan memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin booster. Bennett mengatakan presiden baru negara Israel, Isaac Herzog akan menjadi orang pertama yang mendapatkan booster vaksin pada hari Jumat (30/7/2021).
Vaksinasi untuk booster akan ditawarkan ke masyarakat umum pada hari Minggu (1/8/2021).
Baik Amerika Serikat maupun Uni Eropa belum menyetujui suntikan penguat virus corona. Sebab belum terbukti apakah dosis ketiga membantu dan diperlukan.
Tetapi Bennett mengatakan bahwa tim penasihat ahli sangat setuju dengan pemberian dosis vaksin ketiga. Sebab, studi awal di Israel telah menunjukkan perlindungan vaksin terhadap penyakit serius menurun di antara mereka yang divaksinasi pada bulan Januari.
"Temuan menunjukkan bahwa ada penurunan kekebalan tubuh dari waktu ke waktu, dan tujuan booster adalah untuk memperkuatnya kembali, sehingga secara signifikan mengurangi kemungkinan infeksi dan penyakit serius," kata Bennett.
Baca Juga: Polda Metro Dapat Bantuan Rp2,5 Miliar hingga Ambulans untuk Program Vaksinasi Merdeka
Israel telah menggunakan vaksin Pfizer/BioNtech pada populasinya. Sebelumnya, booster vaksin digunakan di beberapa negara dengan vaksin China dan Rusia.
Awal tahun ini, Israel melakukan salah satu kampanye vaksinasi paling agresif dan sukses di dunia. Lebih dari 57 persen dari 9,3 juta warga negara itu telah menerima dua dosis vaksin Pfizer/BioNTech, dan lebih dari 80 persen populasi di atas 40 tahun telah divaksinasi dosis pertama.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI