Suara.com - Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah turut menanggapi vaksinator Covid-19 di Pluit, Jakarta Utara, yang tak lain seorang perawat yang menyuntikan vaksin kosong.
Menurut Harif, karena sudah ditangani pihak kepolisian, maka PPNI akan menghormati dan mendukung proses hukum.
"Kita mendukung proses hukum, kalau memang itu ada tindak pidana," ujar Harif saat dihubungi suara.com, Selasa (10/8/2021).
Meski begitu, kata Harif, pihaknya akan mengumpulkan data lengkap, bagaimana kronologi peristiwa suntikan vaksin kosong bisa terjadi. Bahkan, tidak menutup kemungkinan PPNI akan melakukan pembelaan.
"Tapi di satu sisi juga anggota PPNI, kita harus telusuri dulu bagaimana kasusnya, kalau memang harus dilakukan pembelaan, kita bela," terang Harif.
Hingga kini pihaknya masih dalam tahap pengumpulan data, belum menelusuri kronologi lebih jauh karena kasus masih dalam penanganan Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Tapi apabila dalam penelusuran ditemukan pelanggaran etik, yang diputuskan dalam persidangan etik oleh Majelis Kehormatan Etik PPNI, akan ada sanksi terberat yakni pencabutan status keanggotaan PPNI.
Adapun risiko sanksi yang bisa diterima apabila terbukti bersalah, mendapatkan sanksi ringan berupa surat teguran tertulis ke-1, ke-2 dan ketiga. Selanjutnya sanksi yang terberat berupa pencabutan status keanggotaan PPNI.
"Jadi tergantung bagaimana proses persidangan etik, jika memang dilanjutkan mengarah ke sana, akan ada proses mekanisme persidangan etik oleh majelis kehomatan etik PPNI," pungkas Harif.
Baca Juga: Nakes Kasus Vaksin Kosong di Pluit Ngaku Capek Suntik 599 Orang, Begini Kata Kemenkes
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan