Suara.com - Tenaga kesehatan berinisial EO yang abai menyuntikan vaksin kosong kepada penerima vaksin di Pluit, Jakarta Utara mengaku abai karena lelah sudah menyuntik 599 orang dalam sehari pada saat itu.
Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan idealnya satu orang vaksinator mampu menyuntik 100-150 orang dalam sehari.
"Kalau satu hari itu biasanya 100-150 orang," kata Nadia saat dihubungi Suara.com, Selasa (10/8/2021).
Dia juga menyebut EO pada dasarnya mempunyai semangat yang baik untuk membantu menangani pandemi, namun kecerobohannya tidak dapat ditolerir karena membahayakan orang lain.
"Ini kesalahan khilaf, mengambil suntikan yang belum diisi vaksin, setelah dia sadar langsung diberikan suntikan yang sudah ada vaksinnya, perawat juga nakes semangatnya kan pengen bantu orang untuk sehat," jelasnya.
Dianggap Lalai dan Jadi Tersangka
Sebelumnya, EO mengaku salah dan mengungkapkan bahwa saat kejadian penyuntikan vaksin kosong itu, ia tengah melakukan vaksinasi kepada 599 orang.
"Hari itu saya vaksin 599 orang," ucap EO sambil menangis di Polres Jakarta Utara siang ini.
Atas kejadian ini, EO ditetapkan sebagai tersangka karena melanggar Pasal 14 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 dengan ancaman pidana penjara maksimal 1 tahun.
Baca Juga: Tersangka Vaksin Kosong Minta Maaf sambil Nangis, Nakes EO: Hari Itu Saya Suntik 599 Orang
"Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah diresahkan dengan kejadian ini. Saya akan mengikuti segala proses yang saya akan jalani kedepan saya mohon maaf," tutup EO.
Berita Terkait
-
Tersangka Vaksin Kosong Minta Maaf sambil Nangis, Nakes EO: Hari Itu Saya Suntik 599 Orang
-
Nasib Nakes Suntik Vaksin Kosong: Diputus Kerja Hingga Dipolisikan
-
Sosok Nakes yang Suntikan Vaksin Kosong di Pluit, Kini Menangis Ngaku Menyesal dan Lalai
-
Resmi Tersangka Kasus Suntik Vaksin Kosong, Nakes Perempuan di Pluit Terancam 1 Tahun Bui
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Belajar Protes Kepsek, FSGI: Pendisiplinan Tak Boleh dengan Kekerasan
-
Modal Nyamar Staf DPR, Pria Ini Tipu Telak Korban Modus Syarat Masuk Polisi: Duit Rp750 Juta Raib!
-
Ultimatum Chairul Tanjung, Tokoh NU Gus Nadir Ngamuk soal Program Xpose Trans7: Fitnah, Hina Kiai!
-
Anak Pengusaha Didakwa Korupsi Rp 3 Triliun dalam Skema Perdagangan Minyak Mentah
-
Bertemu Ahmad Sahroni di Plaza Senayan, Waketum PSI Bro Ron: Beliau Dewan Penasihat
-
5 Fakta Kunci Geger Kepsek SMAN 1 Cimarga Tampar Siswa Merokok di Sekolah Berujung Laporan Polisi
-
Mau Terbitkan Obligasi untuk Cari Pemasukan Tambahan, Pemprov DKI Tunggu Restu Pusat
-
Viral Tampar Siswa Merokok di Sekolah, Kepsek SMAN 1 Cimarga Disebut Telah Dinonaktifkan
-
Ahmad Sahroni Akhirnya Muncul Lagi dan Kini Bertemu Bro Ron, Ada Isyarat Kejutan: Bakal Gabung PSI?
-
Heboh Siswa Curhat Dianiaya karena Merokok, Publik Dukung Kepsek SMAN 1 Cimarga: Gen Z Meresahkan!