Suara.com - Sedih berkepanjangan erat dikaitkan sebagai salah satu ciri-ciri depresi. Apakah sedih karena putus cinta bisa menyebabkan depresi?
Saat putus cinta, wajar saja jika diri merasa sedih. Tetapi jangan keliru untuk menyebut diri juga depresi ketika tinggal kekasih. Sebab sedih dan depresi sebenarnya respon emosi yang berbeda.
Perasaan sedih atau stres ketika mengalami kejadian menyakitkan, seperti putus cinta, kehilangan pekerjaan, masalah keuangan ataupun sakit, sebenarnya wajar terjadi.
"Stres itu merupakan reaksi tubuh yang wajar. api menjadi depresi adalah ketika kita menyadari bahwa harusnya masalah putus cinta, 2 minggu kemudian harusnya sudah lebih tenang," jelas Psikolog Klinis Ida Bagus Jendra dalam siaran langsung Instagram, Sabtu (16/8/2021).
Stres bisa disebut depresi saat perasaan sedih terus menetap selama lebih dari dua minggu.
Tak hanya itu, lanjut Bagus, tetapi emosi tersebut hingga mempengaruhi tubuh dalam aktivitas sehari-hari.
"Bedanya stres dengan depresi adalah depresi itu cenderung menetap. Kita ukur lebih dari 2 minggu kita merasa tertekan, masih putus asa, itu bisa menjadi gejala awal dari depresi," jelasnya.
Dalam kasus putus cinta, jika selama dua minggu masih belum bisa menerima kenyataannya dan masih merasa tertekan hingga mempengaruhi aktivitas harian, Bagus menyarankan segera mencari bantuan profesional melalui psikolog.
Sebab depresi yang terus dibiarkan, meski awalnya masih ringan, bisa semakin buruk hingga menyakiti diri sendiri.
Baca Juga: Nafsu Makan Tiba-tiba Meningkat, Benarkah Tanda Sedang Depresi?
"Salah satu ciri dari gangguan depresi yang berat adalah adanya keinginan bunuh diri, ingin melukai diri sendiri, tidak merasa dirinya berguna, tidak bermanfaat. Itulah yang menjadi ciri khas dari gejala gangguan depresi berat, bahkan 80 sampai 90 persen orang yang bunuh diri itu disebabkan oleh depresi," jelasnya.
Berita Terkait
-
Mimpi dan Depresi: Cerita Sunyi Billie Eilish dalam Everything I Wanted
-
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Negara Kuat Dimulai dari Ketenangan Batin Warganya
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
-
Patah Hati Ekstrem, Pria di Blitar Nangis Histeris Tidur di Tengah Jalan Raya
-
'Gangguan Jiwa' COVID-19: Riset Ungkap Tekanan Mental Akibat Kesepian saat Pandemi
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika