Suara.com - Depresi membuat seseorang sendirian dalam kesehatan dan sering menolak bantuan orang lain.
Tapi menurut psikolog, seseorang sangat tidak disarankan mengatasi depresi sendirian. Jika masih dalam tahap depresi ringan, orang yang depresi paling tidak harus didampingi oleh keluarga atau kerabat dekat untuk curhat.
Psikolog Klinis Ida Bagus Jendra menjelaskan, salah satu ciri khas dari depresi yakni adanya keyakinan yang salah terhadap sumber stres. Juga kesalahan menilai perasaan atau kondisi. Sehingga akan cenderung menyalahkan diri sendiri.
"Pikiran yang salah adalah ketika kita merasa kita adalah satu-satunya orang yang menyebabkan kejadian tertentu. Sayangnya ketika kita depresi sulit sekali untuk mengidentifikasi dan pikiran itu," kata Bagus saat siaran langsung Instagram, Sabtu (15/8/2021).
Saat itulah dibutuhkan dampingan orang lain untuk bantu berikan perspektif lain agar seseorang yang depresi tidak selalu merasa dirinya bersalah.
Menurut Bagus, depresi tidak hanya tergantung pada pemahaman diri sendiri. Ia menekankan bahwa jangan pernah mencoba selesaikan depresi sendirian.
"Kita pasti butuh orang lain untuk menemukan perspektif itu. Karena kecenderungannya kita akan fokus terhadap pikiran kita sendiri, kita akan meyakini pikiran yang salah, kita butuh orang lain untuk membuka pola pikir yang baru, entah itu teman, keluarga, ataupun orang yang lain," ujarnya.
Saat orang yang depresi selalu sibuk dengan pikirannya sendiri, berisiko akan terus meyakini pikirannya yang keliru. Sementara, jika menceritakan kondisinya kepada orang lain, kemungkinan pikiran bisa teralihkan.
Bagi orang awam, cara termudah untuk mengenali depresi dengan menyadari adanya perasaan stres lebih dari dua minggu dan mengganggu aktivitas harian. Seperti sulit tidur atau banyak tidur, banyak makan atau kurang makan, hingga tak semangat melakukan aktivitas harian.
Baca Juga: Benarkah Putus Cinta Bisa Bikin Depresi? Ini Penjelasan Psikolog
"Misalnya kita bangun pagi, kerja, sekarang jadi malas untuk bekerja. Atau yang biasanya semangat untuk ngobrol sama teman, ketemu sama teman-teman, tidak lagi semangat. Itu mungkin merupakan gejala dari kondisi depresi yang ringan. Tapi kalau sudah depresi berat ketika seseorang menjadi jauh lebih tidak bisa mengendalikan suasana, perasaan," jelas Bagus.
Pada fase depresi berat, seseorang bisa sampai menangis tiba-tiba karena merasa tidak berdaya. Selain itu, salah satu ciri dari gangguan depresi berat juga adanya keinginan melukai diri sendiri atau bahkan bunuh diri.
Menurut Bagus, pikiran itu muncul karena merasa diri tidak berguna, bahkan cenderung menyalahkan diri sendiri ketika ada suatu masalah.
Berita Terkait
-
Curhat Ahmad Sahroni di Masa Lalu Viral Lagi, Pernah Beli Narkoba Diganti CTM
-
Rahasia Sukses Denny Sumargo: Dari Atlet Basket Hingga Raja Podcast dengan 8 Juta Subscribers
-
Playground Modern Jadi Solusi Anak Kecanduan Gadget, Ini Kata Psikolog
-
Asal-usul Nama Mpok Alpa, Video Curhat 'Alfamart' Bawa Hoki ke Panggung Hiburan
-
Bukan Cita-cita, Soimah Akui Terjun ke Dunia Hiburan karena 'Paksaan'
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!