Suara.com - Virus corona Covid-19 varian Delta telah menjadi varian virus corona yang paling diwaspadai karena diketahui lebih mudah menular dan kebal terhadap antibodi dari vaksin Covid-19.
Tetapi di tengah ancaman varian Delta, muncul varian Delta plus yang terdeteksi dalam beberapa kasus selama gelombang kedua. Varian Delta plus ini membawa mutasi dari dua varian virus corona, sehingga dikhawatirkan mematikan.
Varian Delta vs Varian Delta Plus
Saat ini, varian Delta maupun varian Delta plus telah dikategorikan sebagai variants of concern (VoC). Kedua varian virus corona ini menjadi ancaman terbesar di negara dengan cakupan vaksin Covid-19 rendah.
Varian Delta (B.1.617.2) ini pun telah menjadi varian dominan dan meningkat pesat di seluruh dunia. Varian virus corona ini pun telah berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara.
Di India sendiri, kasus varian Delta ini masih mengkhawatirkan dan berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19 secara umum. Sementara itu, varian Delta plus yang ditemukan di Maharashtra, India juga menjadi varian virus corona yang mengkhawatirkan.
Karena, varian Delta plus itu mengandung mutasi dua varian virus corona, yakni varian Beta yang ditemukan di Afrika Selatan dan varian Delta yang ditemukan di India. Adapun dua mutasi yang paling mencolok dari varian Delta plus, yakni L452R dan P871R.
Tetapi, manakah antara varian Delta dan varian Delta plus yang paling menular dan berbahaya?
Sementara ini, varian Dela sangat bertanggung jawab untuk mendorong gelombang kedua virus corona Covid-19 dan tingkat penularannya pun cukup tinggi.
Baca Juga: Diprediksi Rilis 2022, Bisakah Vaksin Merah Putih Lawan Virus Corona Varian Delta?
Tapi dilansir dari Times of India, varian Delta plus mengandung mutasi dari varian Delta sehingga membuatnyadicap memprihatinkan. Varian Delta plus dikatakan menyebar hampir 60 persen lebih cepat daripada varian Delta.
Pengamatan klinis sementara menunjukkan penularan varian Delta masih lebih tinggi daripada varian Delta plus, yang diharapkan penularannya tetap lambat.
Saat ini, varian Delta pun masih menjadi strain virus corona Covid-19 yang paling dominan karena virusnya sangat aktif. Bahkan, para ahli telah menjelaskan gejala mencolok dari varian Delta.
Meskipun sekarang ini penyebaran varian Delta plus masih cenderung rendah dibandingkan varian Delta. Tapi, para ahli mengatakan varian Delta plus memiliki fitur dan peluang cukup untuk menyebar lebih cepat kedepannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!