Suara.com - Korea Utara disebut tengah mengembangkan alat tes COVID-19 buatan sendiri, meski belum pernah melaporkan satupun kasus COVID-19 sejak pandemi menyerang lebih dari satu tahun yang lalu.
Alat tes COVID-19, yang dikatakan berbasis polymerase chain reaction (PCR, dibuat untuk meningkatkan upaya pencegahan varian-varian baru virus corona yang lebih menular.
Korut tidak mengonfirmasi satu pun kasus COVID-19 sejak awal pandemi, namun otoritas negara terisolasi itu telah menutup perbatasan, membatasi perjalanan dan menerapkan langkah pencegahan yang ketat. Mereka menganggap pandemi sebagai masalah kelangsungan hidup sebuah bangsa.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan virus, para ilmuwan dan teknisi di Akademi Sains Negara mengembangkan sistem PCR yang memenuhi standar global untuk pertama kalinya, demikian dilaporkan Rodong Sinmun, surat kabar Partai Buruh yang berkuasa.
Alat itu dikenalkan sebagai sebuah capaian terbaru yang diciptakan di bawah perintah pemimpin Kim Jong Un agar Korut secara mandiri dapat membuat mesin, alat dan material di tengah sanksi internasional dan penutupan perbatasan yang secara drastis menurunkan aktivitas perdagangan.
Korut memakai tes PCR sebagai metode diagnostik COVID-19 standar yang diakui secara internasional, namun mendapatkan bantuan dari luar, termasuk dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kantor Berita KCNA pada Senin juga memberitakan bahwa Korut sedang menggencarkan perlawanan terhadap virus corona untuk menghalau varian Lambda dan Delta yang sangat menular dan kini menyebar di seluruh dunia.
"Rencana sedang berlangsung untuk menormalkan disinfeksi dan mencegah mobilitas orang dan pasokan yang tidak teratur di kantor dan tempat kerja, sementara pendidikan dan pengendalian tengah diintensifkan untuk memastikan semua orang mematuhi aturan seperti menggunakan masker di tempat umum," kata KCNA. [ANTARA]
Baca Juga: Dokumen PCR Diduga Palsu, 23 Mahasiswa Batal Terbang ke Jakarta
Berita Terkait
-
Hajar Belanda, Korea Utara Juara Piala Dunia U-17 Putri 2025
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Berpeluang Disalip Korea Utara
-
Viral Jejak Kim Jong Un Dihapus Usai Bertemu Putin di China, Bawa Toilet ke Luar Negeri!
-
Korea Utara Ubah Strategi Militer: Jumlah Nuklir Ditingkatkan
-
CEK FAKTA: Disangka Anti-Zionis Garis Keras, Ini Sikap Sebenarnya Korut
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining