Suara.com - Pemerintah bekerjasama dengan Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) gencar menggenjot program 3T, alias testing, tracing, dan treatment, dalam penanganan infeksi Covid-19. Sekjen Persi dr. Lia G. Partakusuma menyampaikan masyarakat yang melakukan tes PCR berdasarkan program 3T tersebut tidak akan dikenakan biaya apapun.
Ia menambahkan bahwa program 3T juga hanya akan dilakukan oleh Puskesmas atau rumah sakit pemerintah.
"Jadi 3T ini tidak ada pembayaran sama sekali, yang disebut 3T untuk program pemerintah ini adalah apabila ditemukan ada pasien positif dilaporkan new all report maka puskesmas akan mendata pasien tersebut dan akan menanyakan mana-mana yang kontak dengan dia," tutur dokter Lia dalam dialog virtual Satgas Penanganan Covid-19, Rabu (25/8/2021).
Ia menjelaskan, pelaksanaan 3T, termasuk tes PCR, tidak membebankan biaya kepada masyarakat karena menjadi tanggungjawab pemerintah dalam penanganan Covid-19.
Meski begitu, diakui dokter Lia, tak jarang masyarakat yang pernah lakukan kontak erat dengan pasien Covid-19, melakukan testing secara mandiri sebelum di-tracing oleh puskesmas atau fasilitas layanan setempat.
Meski demikian, ia menekankan, setiap laboratorium yang melakukan testing Covid-19 harus terjamin kualitasnya.
"Saya tekankan adanya bukti kita bersama-sama akan memonitor laboratorium lain yang melakukan pemeriksaan dalam jumlah banyak, tetapi mungkin kita perlu periksa lagi atau perlu kita konfirmasi lagi mengenai mutu dan sebagainya. Jadi kita tidak ingin juga ada laboratorium di Indonesia yang tidak mengindahkan mutu," katanya.
Diakui dokter Lia bahwa saat ini masih ada kendala keterbatasan sumber daya manusia dalam program pelacakan kontak erat juga testing.
"Maka sebagian masyarakat ini akhirnya melakukan (tes PCR) ke laboratorium swasta atau rumah sakit dengan biaya mandiri," ujarnya.
Baca Juga: Persi Ungkap Sebab Harga Tes PCR Covid-19 Bisa Berbeda di Rumah Sakit
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025