Suara.com - Beredar di media sosial, anjurang minum susu selama seminggu atau sebulan untuk membersihkan paru-paru perokok. Benarkah demikian?
Anjuran tentang minum susu merek tertentu selama satu bulan penuh untuk membersihkan paru-paru sudah sering dibagikan di kalangan perokok.
Dengan minum susu, paru-paru bisa bersih dari flek yang muncul karena merokok.
Penelusuran Suara.com menyebut pernyataan serupa rupanya pernah juga muncul di forum kesehatan Amerika Serikat, WebMD.
Dalam laman tersebut, seorang perokok bertanya tentang cara terbaik membersihkan paru-paru.
Menjawab pertanyaan itu, Brunila Nazario, MD mengatakan tidak ada cara cepat membersihkan paru-paru dengan makanan tertentu. Yang bisa dilakukan adalah berhenti merokok lalu mulai mengadopsi gaya hidup sehat.
"Di sisi lain, produk olahan susu seperti keju dan susu sapi memiliki sejumlah zat gizi yang baik untuk mencegah munculnya kanker paru," tuturnya.
Pertanyaan tentang minum susu untuk membersihkan paru-paru juga ditanyakan kepada dokter spesialis patologi anatomi RS Dharmais, dr. Evlina Suzanna, Sp.PA, dalam virtual media briefing bertema "Hari Kanker Paru Sedunia 2021: Situasi dan Penanganan Kanker Paru pada Masa Pandemi COVID-19".
"Tidak ada hubungannya minum susu selama seminggu, dua minggu, sebulan dengan pembersihan paru," ujar dia seperti dilansir ANTARA.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Bumbu Umami Terbuat dari Campuran Tulang Babi?
Merokok merusak saluran dan kantung udara kecil (alveoli) di paru-paru. Evlina mengatakan, kerusakan yang terjadi bisa mencapai DNA dan perlu waktu sekitar 30 tahun untuk membebaskan DNA ini dari efek buruk akibat merokok.
"Jadi, apabila seseorang telah merokok berat atau ringan itu nanti membebaskan DNA ini dari efek rokok itu berpuluh-puluh tahun," kata dia yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) itu.
Lebih lanjut, merokok termasuk faktor utama risiko terjadinya kanker paru. Seorang perokok berpeluang 20-50 kali lebih tinggi terkena kanker ini dibandingkan mereka yang tidak merokok. Merokok juga menjadi penyebab 80 persen kematian akibat kanker.
Data dari laman Johns Hopkins Medicine memperlihatkan, merokok cerutu 5 batang sehari berisiko terkena kanker paru-paru yang sama besarnya dengan merokok dengan rokok biasa satu bungkus sehari.
Sementara itu, merokok pasif bukannya bebas dari risiko kanker. Data menunjukkan, seringnya terpapar asap rokok dari perokok aktif ini meningkatkan risiko terkena kanker paru 20-30 persen.
Di Indonesia, data Global Cancer Statistic (Globocan) tahun 2020 menunjukkan, angka kejadian kanker paru meningkat dari sebelumnya 30.023 pada tahun 2018, menjadi 34.783 pada tahun 2020.
Berita Terkait
-
4 Pilihan Mouth Spray untuk Perokok, Murah dan Ampuh Hilangkan Bau Rokok
-
Cek Fakta: Pandji Pragiwaksono Babak Belur dan Ditangkap Polisi
-
5 Rekomendasi Serum untuk Mencerahkan Bibir Gelap bagi Perokok Aktif
-
Bukan Cuma Penyakit Orang Tua, Ini 5 'Jurus Sakti' Biar Gak Kena Pneumonia
-
Dikira 'Lebih Aman', Dokter Paru Ungkap Vape Punya Bahaya yang Sama Ngerinya dengan Rokok
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang