Suara.com - Meski diperpanjang, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM di sejumlah daerah mengalami penurunan level, dari level 4 ke level 3.
Hal ini menandakan adanya pelonggaran pembatasn mobilitas masyarakat, termasuk dibukanya kembali warung makan dan pusat perbelanjaan yang sempat ditutup.
Menurut Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas) Sonny Harry B. Harmadi PPKM level sengaja diturunkan secara bertahap oleh pemerintah, karena sejumlah alasan.
“Yang paling utama memang bagaimana melihat dinamika yang terjadi di lapangan, dalam penanganan COVID-19 itu sendiri,” kata Sonny saat diwawancara ANTARA melalui telepon di Jakarta, Senin (30/8).
Ia mengatakan beberapa indikator di lapangan yang menjadi bahan pertimbangan perpanjangan masa PPKM antara lain laju penularan kasus di setiap daerah, respons dari penanganan layanan kesehatan dan juga kondisi sosial ekonomi masyarakat.
“Jadi kita lihat apakah positivity rate nya naik atau turun, terus kemudian respons dari pelayanan kesehatan kita apakah Bed Ocuppancy Ratio (BOR) nya turun, itu diamati dalam satu minggu,” tegas dia.
Pemantauan perkembangan indikator-indikator tersebut, dilakukan pihaknya melalui evaluasi setiap satu minggu, untuk menentukan apakah PPKM suatu wilayah perlu diperpanjang serta memberikan tingkatan level pandemi di wilayah itu sendiri atau tidak.
“Jadi (evaluasi) mingguan itu dilakukan, karena dinamika dari penanganan COVID-19 ini memang sangat dinamis,” kata Sonny saat menjelaskan mengapa evaluasi perlu dilakukan setiap satu minggu.
Lebih lanjut dia mengatakan, pembagian level PPKM akan terus menjadi hal yang relevan, karena dapat menjadi sebuah acuan suatu daerah dalam menentukan aturan-aturan melakukan aktivitas sosial.
Baca Juga: Usai Perpanjang PPKM, Kini Picu Kerumunan Sembako, LBH: Jokowi Selalu Bertolak Belakang
Sonny menjelaskan, bila suatu daerah menginginkan aktivitas-aktivitas sosial yang dilakukan menjadi lebih leluasa dan terbuka, maka daerah tersebut harus bisa menurunkan levelnya ke tingkat level yang lebih rendah.
“Jadi PPKM akan berlaku ya dalam waktu yang lebih panjang. Tapi yang paling penting, setiap daerah paham level di setiap daerahnya masing-masing seperti apa. Kami juga melihat kinerja setiap daerah, sehingga daerah bisa melaksanakan aktivitas sesuai dengan level yang dia terima,” kata Sonny.
Ia meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan, meski tingkat vaksinasi sudah cukup tinggi dan jumlah kasus aktif mulai menurun di sejumlah daerah.
"Kita jangan sampai lengah ya. Banyak negara yang begitu dia melonggarkan peraturan terjadi lonjakan kasus. Walaupun vaksinasi sudah tinggi, jadi kita harus tetap berhati-hati," ucap dia. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Kemenkes RI Buka Suara Soal Varian Covid-19 Baru di Singapura, PPKM Bisa Kembali Berlaku?
-
Rayakan Lebaran Tanpa PPKM, Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H
-
Cerita Deka Sempat Nakal Jadi Sopir Travel Gelap saat PPKM, Kini Bisa Bawa Pemudik Secara Legal
-
Wanti-wanti Ketua DPR saat Arus Mudik; Minta Pemerintah Urai Kemacetan, Masyarakat Waspada Penularan Covid
-
Mudik Lebaran Pertama Tanpa PPKM, Perhatikan 4 Hal Ini Agar Aman dan Nyaman!
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?