Suara.com - Salah seorang sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Deka Setiadi (23), merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang menantikan musim mudik lebaran 1444 Hijriah tahun ini.
Apalagi, pada 2019 dan 2020 lalu pengalamannya saat Idul Fitri kurang mengenakkan karea adanya pandemi Covid-19.
Deka menceritakan, selama dua tahun itu ia menjadi sopir travel gelap yang mengantar orang mudik saat pemerintah melarangnya lewat aturan Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pemerintah melarang kegiatan mudik demi mencegah penyebaran Covid-19.
"Kan (bus AKAP) nggak boleh jalan, saya tetep nakal gitu (jadi travel gelap). Bus-bus lain juga sama," ujar Deka saat ditemui di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (19/4/2023).
Saat menjadi travel gelap, Deka harus bersiasat agar tak tertangkap oleh petugas yang menjaga perbatasan.
"Paling kalau zuhur kan petugas pada salat, baru tuh kita jalan. Di titik-titik posko-poskonya. Di pinggir-pingir gitu kan juga ada informannya kalau ada penyekatan," jelasnya.
Namun nahas, pekerjaannya sebagai sopir travel gelap pun harus berujung pahit. Pengalaman terakhirnya, ia tertangkap basah hendak membawa pemudik menuju Subang, Jawa Barat oleh petugas di sekitar Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan mobilnya disita.
"Langsung dibawa sama dishubnya, langsung diderek. Penumpang dah naik ada sekitar lima sampai enam orang. Duitnya saya balikin setengahnya," tuturnya.
Karena itu, ia merasa senang saat pemerintah kembali mengizinkan masyarakat mudik saat lebaran Idul Fitri pada tahun 2022 lalu. Kini ia bisa bekerja di perusahaan angkutan bus AKAP secara resmi tanpa khawatir akan ditangkap petugas.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Layang MBZ, Satu Mobil dalam Posisi Terbalik
"Iya lebih enak, lebih aman kalau sekarang ya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Hari Ini Kendaraan Pemudik Tujuan Selatan Cianjur Mulai Meningkat
-
Diprediksi Bakal Macet Parah, Polres Sukabumi Kerahkan Tim Urai Antisipasi Kemacetan
-
Warga Pekanbaru Kata Kadinkes Jangan Sungkan Minta Pelayanan Kesehatan saat Libur Lebaran, Catat Nomornya!
-
Malam Ini Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Kendaraan Roda Dua di Kalimalang, Bekasi Diguyur Hujan
-
Kecelakaan Beruntun di Tol Layang MBZ, Satu Mobil dalam Posisi Terbalik
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal