Suara.com - Selama beberapa bulan terakhir, varian Delta SARS-CoV-2 telah menyebar luas di negara-negara di seluruh dunia. Bahkan, menjadi varian dominan di sejumlah wilayah.
Penyebarannya yang cepat baru-baru ini menyebabkan negara-negara, seperti Australia, untuk memperkuat penguncian yang ketat. Menurut data yang muncul varian delta lebih menular daripada yang sudah ada sebelumnya, seperti varian Beta, dan mungkin dapat melewati vaksin Covid-19 yang ada dalam beberapa kasus.
Prof Sir Andrew Pollard, kepala Oxford Vaccine Group, yang telah berkontribusi pada pengembangan vaksin Oxford-AstraZeneca, bahkan berkomentar bahwa, menurutnya, varian Delta yang sangat mudah menular telah membuat pencapaian herd immunity menjadi tidak mungkin.
“Varian Delta masih akan menginfeksi orang yang sudah divaksinasi. Dan itu berarti bahwa siapa pun yang masih belum divaksinasi pada suatu saat akan terkena virus […], dan kami tidak memiliki apa pun yang akan [sepenuhnya] menghentikan penularan itu, ”katanya kepada The Guardian.
Selain itu, data terbaru juga menunjukkan kekebalan yang diberikan oleh vaksin Covid-19 memudar secara signifikan dari waktu ke waktu. Artinya berarti individu yang divaksinasi menjadi lebih rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2.
Namun, beberapa ilmuwan dan perusahaan farmasi berpendapat bahwa menawarkan suntikan booster tambahan dari beberapa vaksin Covid-19 yang paling resmi dapat memberikan cara yang efektif untuk mencegah varian Delta.
Tetapi apa yang dikatakan bukti sejauh ini, dan bagaimana negara-negara di seluruh dunia menanggapi gagasan memasukkan suntikan booster tambahan dalam kampanye vaksinasi Covid-19 mereka?
Meski data yang dipublikasikan tentang efektivitas booster vaksin Covid-19 terhadap varian Delta belum tersedia, beberapa perusahaan farmasi yang memproduksi dan mendistribusikan vaksin Covid-19 telah mengumumkan bahwa uji klinis baru-baru ini mendukung perspektif ini.
Menurut laporan pendapatan kuartal kedua tahun 2021 Pfizer, menerima dosis booster tambahan dari vaksin Covid-19 mereka setelah mendapatkan dua dosis awal meningkatkan jumlah antibodi varian Delta lima kali lipat pada anak berusia 18 hingga 55 tahun dan 11 kali lipat. pada usia 65-85 tahun.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Selandia Baru Laporkan Kematian Pertama Akibat Vaksin
Sebagai jawaban atas pertanyaan tadi, juru bicara Pfizer menjelaskan bahwa “kesimpulan ini didasarkan pada data awal dari uji coba booster dosis ketiga dari vaksin BNT162b2 saat ini dan tes laboratorium yang sedang berlangsung.”
“Uji coba booster dibangun di atas uji coba fase 1/2/3 dan merupakan bagian dari strategi pengembangan klinis perusahaan untuk menentukan efektivitas dosis ketiga terhadap varian yang berkembang,” mereka mencatat, menambahkan bahwa Pfizer “berharap untuk mempublikasikan data yang lebih pasti tentang analisis dalam beberapa minggu mendatang.”
Dosis ketiga ini akan identik dengan dua dosis vaksin Pfizer yang saat ini resmi. Namun, perusahaan juga sedang menyelidiki bagaimana dosis vaksin yang "diperbarui", diubah untuk menargetkan varian Delta secara khusus, akan berjalan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!