Suara.com - Penerapan protokol kesehatan dalam keseharian masyarakat menjadi salah satu kunci penanganan pandemi COVID-19.
Terkait hal ini, Satuang Tugas Penanganan COVID-19 menyebut sudah lebih 60 persen masyarakat yang menerapkan protokol kesehatan dengan sadar.
"Yang sadar sudah 60 persen, mereka ada atau tidak ada aturan, ada atau tidak ada pengawasan sudah terinternalisasi perilaku yang baru," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 Sonny Harmadi dalam diskusi virtual Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurut Sonny, terdapat pula 30 persen dari masyarakat yang patuh protokol kesehatan sebagai bentuk kebiasaan baru.
Kategori patuh adalah di mana melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan jika ada aturan, contoh dari tokoh berpengaruh dan ketika ada pengawasan kepatuhan.
"Yang lima sampai 10 persen itu memang masih menjadi PR kita," katanya.
Sonny menjelaskan bahwa bahwa faktor bahwa keteladanan pemimpin sangat penting, mengingat menjadi contoh yang dilihat oleh masyarakat.
Satgas Penanganan COVID-19 juga menggunakan pendekatan kebudayaan dan keagamaan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Dia memberi contoh bagaimana dalam sosialisasi protokol kesehatan di Bangkalan di Jawa Timur pihaknya bekerja sama dengan wadah keagamaan setempat.
Baca Juga: Sentil Jokowi Berkali-kali Picu Kerumunan Warga, Refly Harun: Luar Biasa
Strategi itu terbilang lumayan efektif dengan Sonny menjelaskan bahwa kepatuhan protokol kesehatan memakai masker yang awalnya 18 persen naik menjadi 53 persen dalam waktu dua minggu. Tingkat kepatuhan itu mencapai 80 persen dalam waktu sebulan.
"Terjadi percepatan yang luar biasa dalam perubahan perilaku," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
COVID-19 Tinggi di Negara Tetangga, Komisi IX Imbau Masyarakat Tak Perlu Panik
-
COVID-19 di Singapura dan Malaysia Naik Drastis, Kemenkes Minta Tetap Terapkan Prokes
-
Menkes Buat Protokol 6M 1S Untuk Hadapi Polusi Udara, Apa Itu?
-
Meninggal karena Covid-19, Pemakaman Eeng Saptahadi Dilakukan dengan Protokol Kesehatan
-
Kasus Covid Naik Hingga 2.000, Kemenkes Tegaskan Untuk Kembali Perketat Protokol Kesehatan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis