Suara.com - Kanker prostat rentan menyerang pria yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Lalu, apa gejala kanker prostat yang bisa diketahui secara dini?
Dokter spesialis urologi dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), PhD, dari Universitas Indonesia mengatakan, sebagian besar pasien dengan kanker prostat stadium awal tidak menyadari adanya gejala. Mereka baru merasakan gejala saat kanker sudah menyebar ke organ lainnya.
Gejala yang dikeluhkan meliputi gangguan berkemih, adanya darah pada urin atau air mani, disfungsi ereksi, sakit pada pinggang, punggung dan tulang iga, kelemahan pada tungkai atau kaki dan ketidakmampuan mengontrol kandung kemih.
Kanker prostat juga dapat menyebar ke organorgan terdekat, seperti kandung kemih, tulang atau organ lain. Kanker prostat yang menyebar ke tulang dapat menyebabkan nyeri dan patah tulang.
Para pakar urologi termasuk di Indonesia saat ini berupaya mendeteksi kanker prostat lebih dini. Deteksi bisa dilakukan pada pria mulai usia 50 tahun dan bisa dimulai pada usia 40 tahun apabila ada riwayat keluarga yang memiliki kanker prostat.
Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter meliputi tanya jawab tentang ada tidaknya keluhan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang, pemeriksaan rektal atau colok dubur dan pemeriksaan prostate-specific antigen (PSA) dari sampel darah yang bisa dilakukan berbarengan dengan medical check-up.
Pemeriksaan penunjang lainnya, seperti pemeriksaan urin, pemeriksaan fungsi ginjal, dan ultrasonography (USG) dapat dilakukan sesuai dengan indikasi.
Hasil pemeriksaan akan menentukan langkah selanjutnya bagi pasien apakah perlu pemeriksaan follow up berkala, pemeriksaan lanjut untuk memastikan diagnosis atau memulai tatalaksana kanker prostat.
"Setelah melakukan diagnosa pada pasien, pasien yang terdiagnosa mengidap kanker prostat harus menjalani beberapa terapi tergantung pada stadium apa kanker ini terdiagnosa," kata Agus.
Baca Juga: Doyan Makan Makanan Tinggi Lemak dan Kolesterol, Risiko Pria Kena Kanker Prostat Naik
Pada kanker prostat stadium rendah dapat dilakukan pemantauan ketat, operasi dan radioterapi. Untuk kasus kanker prostat stadium lanjut yang terlokalisir akan dilakukan radioterapi pada pasien. Sedangkan pada kasus kanker prostat yang sudah menyebar, dilakukan terapi hormonal dan juga kemoterapi.
Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM, Dr. dr. Irfan Wahyudi, Sp.U (K) menekankan pentingnya deteksi dini kanker prostat. Menurut dia, pasien yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun mencapai di atas 90 persen.
Angka ini akan menurun sampai menjadi 50 persen apabila ditemukan pada stadium lanjut. Di Indonesia, saat ini terdapat cukup banyak angka kejadian kasus kanker prostat baru yang ditemukan dalam stadium lanjut dan kebanyakan dari mereka datang atau terdiagnosa pada usia 60-79 tahun.
Jadi, deteksi dini dibarengi gaya hidup sehat seperti pola diet mempertimbangkan asupan nutrisi harian termasuk lemak, rutin berolahraga, menghindari merokok menjadi upaya yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan risiko terkena kanker prostat di masa depan. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Bukan Sekadar Obat, Ini 7 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Prostat Menurut Sains
-
Cuma 15 Menit, Terapi Ini Bikin Hidup Pria Lansia Lebih Tenang
-
Ketika Terapi Prostat Tak Lagi Menakutkan, Rezum Hadir Jadi Solusi Modern Minim Risiko
-
Cara Kerja Terapi Rezum untuk Anyang-anyangan pada Lelaki Akibat Pembesaran Kelenjar Prostat
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya