Suara.com - Selandia Baru melaporkan kenaikan kasus COVID-19 secara nasional dan memutuskan untuk terus memperpanjang lockdown di ibukota Auckland.
Melansir ANTARA, perpanjangan penguncian ketat di kota terbesar itu mewajibkan 1,7 juta warga Auckland untuk tetap berada di rumah selama setidaknya satu minggu lagi guna meredam wabah varian Delta COVID-19 yang sangat menular.
Otoritas kesehatan mencatat 33 kasus baru varian Delta COVID-19 pada Senin, seluruhnya di Auckland lebih tinggi dari 23 dan 20 kasus yang dilaporkan selama akhir pekan.
"Jelas tidak ada perluasan penularan virus di Auckland, tetapi sepanjang kita punya kasus baru yang muncul, ada risiko di sana," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern.
Setelah itu, Auckland akan bergerak dari level 4 ke level tiga, yang berarti pembatasan akan sedikit dilonggarkan, tetapi kantor sekolah, dan tempat umum akan tetap ditutup.
Selandia Baru sebagian besar sudah bebas virus selama berbulan-bulan hingga wabah varian Delta yang dikirim dari Australia mendorong Arden untuk segera memberlakukan penguncian secara nasional pada 17 Agustus lalu.
Wabah tersebut telah menginfeksi 955 orang sejauh ini, yang sebagian besar berada di Auckland.
Kota itu hampir terputus dari bagian lain negara itu di mana penguncian dilonggarkan minggu lalu ke level 2, memungkinkan warga bisa kembali ke kantor dan sekolah mereka.
Penguncian di Selandia Baru dan penutupan batas internasional sejak Maret 2020 telah diberlakukan dengan mengendalikan COVID-19 yang sebagian besar membebaskan aktivitas warga dari hari ke hari.
Baca Juga: Sekda Aceh: Alhamdulillah Kasus Covid-19 Sudah Turun
Terdapat 3.593 kasus COVID-19 di Selandia Baru sejak pandemi bermula dan 27 kematian terkait.
Namun, Arden telah dikritik atas program vaksinasi yang lambat karena negara tersebut menghadapi wabah Delta. Sekitar 34 persen dari 5,1 juta penduduk telah menerima vaksin lengkap sejauh ini.
Selandia baru telah membeli dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech dari Spanyol dan Denmark untuk menggenjot program penyuntikannya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Siapa Saja 13 Klub Tersingkir dari Piala Dunia Antarklub 2025?
-
Seni Memimpin dengan Empati dalam Film Portrait of a Prime Minister
-
Bayern Munich Perkasa di Piala Dunia Antarklub: Bantai Auckland City 10-0
-
Kasus Kembali Meledak di Jakarta, Pramono Anung: COVID-19 Urusan Menkes!
-
Waspada Covid-19, Pakar Paru Sarankan Pemerintah Kembali Beri Vaksin Untuk Kelompok Rentan
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?