Suara.com - Baru-baru ini, seorang dokter Malaysia melalui akun Instagram pribadinya membagikan kisah dua anak yang mengalami komplikasi Covid-19 yang mengkhawatirkan.
Dr Vivian Dominique, yang merupakan petugas medis anak di Penang berbagi bahwa dua kasus ini terjadi hanya dalam waktu kurang dari seminggu. Kondisi itu menimbulkan banyak kekhawatiran di kalangan netizen akan keselamatan dan kesehatan anak-anak.
Postingan itu kini telah mengumpulkan lebih dari 68.600 like dan 3.400 komentar pada saat penulisan.
Dilansir dari World of Buzz, kasus pertama yang dia bagikan melibatkan seorang anak berusia 2 tahun. Menurut Dr Vivian, seluruh keluarga anak itu dinyatakan positif Covid-19 sebulan yang lalu tetapi anak itu dibawa ke bangsal mereka pada malam hari karena dia kehilangan kemampuan untuk berjalan.
“Menurut ibunya, dia mulai berjalan “seperti orang tua” tiga minggu setelah mereka menyelesaikan karantina mereka dan dalam tiga hari dia kehilangan semua kemampuannya untuk berjalan atau bahkan berdiri.”
“Setiap kali ibunya mencoba menahannya dalam posisi berdiri, dia akan menangis (sakit?) dan kemudian jatuh ke lantai, seperti boneka yang talinya dipotong. Spesialis panggilan kami memanggil setiap spesialis berpengalaman yang mungkin di bawah matahari tetapi karena Covid sangat baru, tidak ada yang bisa memberi kami jawaban yang pasti, ”jelas Dr Vivian.
“Kita tinggal mengamati, merawat dan melihat bagaimana perkembangannya. Tidak bisa tidur sepanjang malam," tambahnya.
Kasus kedua melibatkan seorang anak berusia 4 tahun, yang menderita kejang.
“Dan itu bukan hanya kejang, episode itu berlangsung selama 40 menit! Bayangkan 40 menit melihat seorang anak on-off: mata melotot, biru, air liur mengalir, seluruh tubuh kaku, seluruh tubuh gemetar seperti dirasuki setan,” tulis Dr Vivian dalam postingannya.
Baca Juga: Lindungi Anak dari Covid-19, Segera Daftar Vaksinasi Di Sini Yuk!
“Dan sang ibu hanya bisa menangis dan menonton saat mengirimnya ke rumah sakit. Bayangkan trauma mental itu!”
Dr Vivian kemudian menjelaskan bahwa tim dokter mereka harus memberikan obat kepada anak itu ke dalam pembuluh darahnya.
“Pada hari ke 3 di bangsal, ibunya datang kepada saya di ruang perawat dan dia mengatakan ini kepada saya:
“Dokter lihat, cara anak saya berjalan terlihat aneh.”
Dr Vivian mengatakan bahwa anak berusia 2 tahun dari kasus pertama sekarang menjalani fisioterapi sedangkan anak berusia 4 tahun dari kasus kedua telah memulai pengobatan antiepilepsi.
“Covid-19 pada anak-anak belum sepenuhnya dipahami”
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah