Suara.com - Kabar baik terkait pengendalian pandemi Covid-19 datang dalam bentuk bantuan vaksin dari negara sahabat, yakni Amerika Serikat dan Prancis.
Indonesia menerima bantuan 2.632.500 dosis vaksin Pfizer dari pemerintah Amerika Serikat, yang dikirim dalam dua tahap yaitu pada 16 September sejumlah 877.500 dosis dan pada 17 September sebanyak 1.755.000 dosis.
Pengiriman itu merupakan bagian dari 4.644.900 dosis tambahan melalui mekanisme berbagi dosis pemerintah AS.
Direncanakan pengiriman tahap ketiga sebesar 1.140.750 dosis akan tiba di Indonesia pada 19 September dan tahap keempat sebesar 871.650 dosis akan tiba pada 23 September.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dosis dari AS dan Prancis ini selain mencerminkan kuatnya kemitraan Indonesia dengan AS dan Prancis, juga merupakan wujud komitmen semua negara untuk terus berkolaborasi menghadapi pandemi.
“Kalau kita tambahkan semuanya dengan dukungan sebelumnya dari AS berupa vaksin Moderna yang sudah tiba di Indonesia sebesar 8.000.160 dosis, maka dukungan dosis pemerintah AS yang berarti Moderna dan Pfizer seluruhnya akan berjumlah 12.645.060 dosis,” kata Retno dalam keterangannya.
Selain dari AS, Indonesia juga telah menerima 968.360 dosis vaksin AstraZeneca dukungan dari Prancis melalui jalur COVAX. Vaksin yang tiba di Indonesia pada Kamis (16/9) merupakan pengiriman tahap kedua dari total komitmen 3 juta dosis vaksin oleh Prancis.
Total dosis yang sudah diterima Indonesia dari Prancis adalah 1.327.060 dosis.
Terus berdatangannya vaksin dari jalur berbagi dosis itu, menurut Menlu Retno, membuktikan bahwa upaya diplomasi vaksin Indonesia untuk menggalang solidaritas global memberikan manfaat yang nyata bagi rakyat.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Pelajar di Aceh Tengah Baru 5 Persen
“Untuk itu, sekali lagi atas nama pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia, saya ingin mengucapkan terima kasih, apresiasi tinggi kepada Amerika Serikat dan Prancis. Terima kasih atas persahabatan dan solidaritasnya,” tutur dia.
Berita Terkait
-
Setelah Kasus Gigitan Anjing Rabies, Tabanan Evakuasi Anjing Liar
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya