Suara.com - Pernahkah Anda merasa mengeluarkan sedikit urine saat tertawa? Jika iya, mungkin Anda bisa saja terkena masalah inkontinensia stres.
Melansir dari Healthshot, Inkontinensia stres atau inkontinensia urin adalah ketika sejumlah kecil urin bocor dari uretra saat Anda batuk, bersin, atau bahkan tertawa. Ini pada dasarnya ketika tekanan perut meningkat dan otot-otot di panggul melemah.
Hal ini menyebabkan kandung kemih turun ke posisi yang mencegah uretra menutup sepenuhnya, mengakibatkan kehilangan urin. Ini biasanya terjadi pada perempuan yang telah melahirkan, tetapi dapat mempengaruhi wanita dari semua kelompok umur.
Selama kehamilan dan persalinan, otot-otot dasar panggul ini melemah karena membawa beban bayi. Jadi, otot-otot ini bekerja sangat keras dan kehilangan elastisitasnya. Itulah mengapa penting untuk melatih otot-otot ini setelah melahirkan.
Perempuan yang mengalami ini selama kehamilan memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkannya inkontinensia stres lebih dini. Jika kondisinya memburuk, kemungkinan besar Anda bisa bocor saat membungkuk atau saat berdiri.
Terlepas dari kehamilan dan persalinan, ada beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan mengembangkan inkontinensia stres:
1. Usia
Perempuan dari kelompok usia yang lebih tua lebih terpengaruh, seiring bertambahnya usia, otot menjadi lemah.
2. Cara persalinan
Baca Juga: Tanda 'Dilarang Kencing saat Menuju Rusia' Misterius Muncul di Perbatasan Norwegia
Dibandingkan dengan cesar, perempuan yang telah menjalani persalinan normal memiliki lebih banyak peluang untuk mengembangkannya. Lebih lanjut, dalam persalinan normal yang dibantu, wanita yang menjalani persalinan forsep alih-alih ekstraksi vakum memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalaminya.
3. Berat badan
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki kemungkinan tinggi mengalami stres inkontinensia, karena meningkatkan tekanan pada organ perut dan panggul.
4. Operasi panggul sebelumnya
Perempuan yang telah menjalani histerektomi dapat mengalami stres inkontinensia, karena dapat melemahkan otot-otot yang mendukung kandung kemih dan uretra.
5. Merokok
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja