Suara.com - Produsen vaksin Johnson & Johnson (J&J) mengklaim bahwa booster J&J dapat memberi respon kekebalan yang lebih kuat dalam tempo beberapa bulan.
Pada laporan pernyataannya, dosis booster yang diberikan dua bulan atau enam bulan setelah dosis pertama dapat meningkatkan perlindungan ekstra antara empat hingga enam kali lebih tinggi
Meski demikian, hasil penelitian saat ini belum dipublikasikan atau diperiksa oleh para ilmuwan. Akan tetapi, J&J yakin booster efektif dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
Bahkan saat vaksin ini diluncurkan di AS, perusahaan tersebut sudah menjalankan tes global dengan memberikan dua dosis pada setiap individu.
Mengutip Medical Express, dua dosis yang diberikan lewat vaksin J&J dikatakan efektif 75 persen dalam mencegah Covid-19 sedang hingga parah.
Meski beredar kabar adanya varian Covid-19 terbaru, hingga kini vaksin masih dikatakan efektif dalam meningkatkan kekebalan tubuh.
"Suntikan booster dapat memberikan perlindungan terhadap Covid-19, ini diharapkan dapat memperpanjang durasi perlindungan secara signifikan," ungkap Ilmuwan J&J lewat pernyataannya, Dr. Paul Stoffels.
Sebelumnya, data J&J menunjukkan dosis satu kali dapat memberi perlindungan hingga delapan bulan pasca-vaksinasi.
Hal ini juga menunjuk pada data dunia yang baru-baru ini mengungkap bahwa vaksin ini memberi perlindungan sebesar 79 persen, serta 81 persen bagi pasien Covid-19 rawat inap.
Baca Juga: Kasus Covid di Batam Belum Nihil, PPKM Level 3 Masih Berlaku Dua Minggu Lagi
Laporan tersebut terbit ketika varian Covid-19 Delta mulai menyebar.
Di samping itu, J&J mengatakan telah memberikan data ini kepada regulator, termasuk Food and Drug Administration AS, European Medicines Agency, dan regulator lainnya untuk menginformasikan tentang booster.
Dilaporkan, satu dosis J&J telah disetujui untuk digunakan di AS dan seluruh negara Eropa, dengan rencana distribusi sebanyak 200 juta dosis yang telah didukung PBB untuk mengirim ke negara-negara miskin.
Meski demikian, saat varian Delta telah menyebar ke seluruh dunia, banyak pemerintah telah mempertimbangkan penggunaan vaksin booster sebagai upaya opsi melindungi dari Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli