Suara.com - Krisis yang dialami oleh negara-negara dunia karena pandemi COVID-19 bisa menjadi pelajaran untuk penanganan pandemi di masa depan.
Terkait hal ini, wakil presiden Amerika Serikat Kamala Harris mengatakan perlu ada dana kesehatan global yang dikumpulkan oleh negara-negara dan perusahaan di seluruh dunia.
Ia menyebut dengan adanya dana kesehatan global senilai 10 miliar dolar AS, maka risiko krisis akan berkurang.
Harris juga mengumumkan kontribusi senilai 250 juta dolar AS dari Amerika Serikat untuk memulai upaya pembentukan dana global itu, kata seorang pejabat Gedung Putih.
Wapres AS akan menyampaikan permintaan pengumpulan dana global itu selama pertemuan tingkat tinggi virtual tentang COVID-19 yang diadakan di sela-sela Sidang Umum PBB. Pertemuan itu berfokus membahas upaya untuk meningkatkan vaksinasi di seluruh dunia dengan tujuan mengakhiri pandemi COVID-19 pada akhir 2022.
Harris akan memimpin sesi pertemuan yang membahas pencegahan pandemi di masa depan, kata seorang pejabat senior pemerintah AS.
"Kepemimpinannya selama beberapa bulan terakhir telah mencakup keterlibatan yang sangat spesifik dalam mempersiapkan diri untuk pandemi berikutnya," kata seorang pejabat senior pemerintah AS tentang Wapres Kamala Harris.
"Dia (Harris) mengatakan bahwa kita jelas tidak siap untuk pandemi berikutnya," kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa untuk bersiap, semua pihak perlu membangun sumber daya untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menerapkan "semacam struktur tata kelola peringatan dini pandemi."
Selama pidatonya, Harris juga akan meminta negara-negara untuk membuat suatu dewan penanganan ancaman kesehatan global, yang akan membawa pembahasan tentang ancaman biologis ke tingkat kepala negara untuk mendorong akuntabilitas di antara negara-negara, kata pejabat itu.
Baca Juga: Menkes Budi Dorong Indonesia Terlibat dalam Membangun Sistem Kesehatan Global
Sebelumnya pada Rabu pagi, pemerintah Amerika Serikat berjanji untuk membeli 500 juta lebih dosis vaksin COVID-19 untuk disumbangkan ke negara-negara lain karena AS menghadapi tekanan yang meningkat untuk berbagi pasokan vaksinnya dengan seluruh dunia.
Amerika Serikat juga telah dikritik karena merencanakan pemberian suntikan vaksin penguat (booster) untuk warga Amerika yang telah divaksin lengkap sementara jutaan orang di seluruh dunia masih belum mendapatkan vaksin sama sekali.
Negara-negara lain, termasuk Inggris dan Israel, juga telah memulai kampanye penggunaan vaksin penguat.
Dana Perantara Keuangan untuk Keamanan Kesehatan Global yang baru akan dibentuk di Bank Dunia untuk menggabungkan seluruh sumber daya untuk kesiapsiagaan pandemi, kata pejabat Gedung Putih. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Shutdown AS Terjadi Lagi! Inilah 7 Fakta Penting yang Harus Anda Tahu
-
Tak Cuma Hamburger, Ini 10 Menu Kuliner Amerika Serikat Populer yang Menarik Dicoba
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Surplus Dagang Tembus 5 Tahun Lebih, RI Makin Untung Lawan AS dan India
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif