Suara.com - Sebagian orang yang telah mengalami pertumbuhan gigi bungsu tentu tahu bagaimana rasa sakit dan ngilu yang terjadi.
Rasa sakit yang muncul bahkan bukan hanya terjadi di area mulut, tapi bisa juga menjalar hampir seluruh bagian kepala.
Dokter gigi spesialis bedah mulut drg. Ahmad Zulkifli Sp. BM., menjelaskan bahwa rasa sakit yang muncul diakibatkan terhambatnya pertumbuhan gigi bungsu.
Sesuai namanya, gigi bungsu atau molar ketiga berarti yang terakhir tumbuh ketika seseorang berusia antara 16-21 tahun.
"Karena dia terakhir tumbuh, rahang sudah tidak berkembang lagi. Sehingga dia tidak mendapatkan tempat, jadi tumbuhnya terhalang, gigi tersebut tidak bisa tumbuh secara baik. Ada yang tiduran, miring," kata Ahmad dalam siaran Instagram Rumah Sakit Pusat Permata, Minggu (3/10/2021).
Gigi yang tumbuh tidak baik bisa mengenai gigi geraham sebelahnya atau yang disebut molar kedua. Terutama jika gigi bungsu tumbuh secara miring, bisa menyebabkan sisa makanan mudah terselip tapi sulit dibersihkan.
Kondisi itu berisiko sebabkan gigi menjadi bolong, kata dokter Ahmad.
"Terjadi lubang pada gigi molar kedua bahkan juga pada lubang molar ketiga. Dan bisa terjadi kelainan berikutnya, terjadi rasa sakit pada gusi maupun gigi," ucapnya.
Tak sampai di situ, sakit pada rongga mulut yang terus dibiarkan bisa berakibat abses atau infeksi bernanah pada gigi, rahang, dan gusi.
Baca Juga: Jadi Korban Dokter Gigi Gadungan, Gusi dan Mulut Warga Kupang Luka-luka
Menurut dokter Ahmad, gangguan pada gigi bungsu itu bisa terjadi siapa saja, terutama dalam rentang usia 16 sampai 21 tahun.
"Biasanya keluhan awal adalah sakit pada saat gigi tersebut akan tumbuh. Itu merupakan gangguan awal," pungkasnya.
Berita Terkait
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Implan Nikita Mirzani Keluar dari Rahang, Kok Bisa?
-
Sidang Ditunda, Nikita Mirzani Minta Maaf ke Majelis Hakim: Saya Kurang Sehat, karena Sakit Gigi
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Menghadapi Era Digital, Dokter Gigi Perlu Sinergi Multidisiplin
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi