Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta pemerintah daerah tetap siaga, meski laporan menunjukkan adanya tren penurunan kasus Covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, aktivitas sosial dan ekonomi yang kembali berjalan wajib dibarengi dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.
"Pastikan bahwa disetiap tempat kerumunan terdapat satuan atau petugas yang ditugaskan untuk mengawasi protokol kesehatan," katanya, dikutip dari situs resmi Satgas COVID-19.
Wiku melaporkan kasus COVID-19 terus menurun selama 11 minggu berturut-turut paska lonjakan Juli lalu. Bahkan untuk pertama kalinya kasus positif harian Indonesia berada di bawah 1000 kasus per hari, yaitu 922 kasus per tanggal 4 Oktober 2021.
"Penurunan kasus yang terjadi serta perkembangan yang baik ini tidak boleh membuat kita menjadi lengah," tegasnya.
Melihat lebih jauh pada perkembangan di tingkat provinsi, Wiku mengingatkan bahwa masih terdapat provinsi dengan penambahan kasus sekitar 1.000 pada minggu ini yang masuk 5 besar provinsi dengan angka tertinggi, yakni:
- Jawa Tengah 1.094 kasus,
- Jawa Barat 1.074 kasus,
- Jawa Timur 1.059 kasus,
- DKI Jakarta 966 kasus,
- Bali 588 kasus.
Kelima provinsi ini disarankan terus mengawasi pembukaan kegiatan masyarakat di wilayahnya, karena dapat menyebabkan potensi penularan kembali meningkat apabila tidak dibarengi dengan pelaksanaan dan pengawasan protokol kesehatan yang ketat.
Pemerintah daerah dimohon membaca data dan angka COVID-19 di wilayahnya masing-masing, serta membandingkannya dengan daerah lainnya serta angka nasional.
Jika ternyata berada di posisi tertinggi untuk perkembangan yang kurang baik, seperti kasus aktif, kasus positif, kematian dan BOR, maka segera koordinasikan dengan perangkat daerah atau pemerintah pusat jika diperlukan.
Baca Juga: Diam-diam Awasi Destinasi Wisata yang Uji Coba Dibuka, Ini Temuan Kepala Dispar Sleman
"Penting untuk juga terus mengupayakan sinkronisasi data pusat dan daerah agar data yang tersedia saat ini akurat dan menggambarkan situasi sebenarnya. Tentunya kami berharap penurunan kasus baikan terjadi secara merata di seluruh wilayah Indonesia," pungkas Wiku.
Berita Terkait
-
KP2MI Perkuat Sinergi dengan Lembaga Pusat dan Daerah untuk Tingkatkan Perlindungan Pekerja Migran
-
Kemendagri Beri 57 Penghargaan untuk Pemda Berprestasi di 2025
-
KemenPPPA Dukung Arahan Prabowo Setop Kerahkan Siswa Sambut Pejabat
-
Tiba-tiba Menkeu Purbaya Minta Maaf ke Kementerian dan Pemda
-
Sambut Program TKA Kemendikdasmen, Begini Kesiapan Pemerintah Daerah
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah