Suara.com - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menandatangani sejumlah Memorandum of Understanding (MoU) dengan berbagai lembaga pusat dan daerah sebagai langkah memperkuat perlindungan pekerja migran sekaligus mendukung program prioritas pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja.
Penandatanganan ini dilakukan di Kantor Kementerian P2MI, Selasa (02/12/2025). Mitra yang bergabung yakni Perkumpulan Purnabakti Kepala Daerah Seluruh Indonesia (Perpukadesi) yang dipimpin Jenderal TNI (Purn) Bibit Waluyo, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu RI), Pemerintah Kota Bontang, Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Pemerintah Kota Jember.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Mukhtarudin, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya mengoptimalkan program prioritas Presiden Prabowo, khususnya terkait penciptaan lapangan pekerjaan luar negeri.
“Karena leading sector kami adalah penciptaan lapangan pekerjaan sosial luar negeri, maka KP2MI melakukan kerja sama baik di tingkat pusat maupun daerah,” ujar Mukhtarudin.
Mukhtarudin juga menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah dalam mencegah maraknya penempatan pekerja migran non-prosedural.
“Struktur paling bawah itulah desa. Di sini kita mulai proteksi agar pekerja migran bekerja secara prosedural, menghindari tindak-tindak TPPO,” tegasnya.
Ia mengungkapkan masih banyak kasus penipuan yang menyasar calon pekerja migran di tingkat desa, termasuk iming-iming gaji besar yang berujung pada eksploitasi di negara lain.
“Orang masuk ke desa-desa merayu, menipu, dibawa dengan janji gaji besar, tahu-tahu dikerjakan hal-hal yang tidak benar, seperti skamer di Kamboja, Myanmar, atau pekerjaan ilegal lain,” ucapnya.
Mukhtarudin mendorong pemerintah daerah segera membuat peraturan daerah turunan dari UU 18/2017. Ia mencontohkan Kabupaten Jember yang telah membuat kebijakan beasiswa bagi anak pekerja migran yang berangkat secara prosedural.
Baca Juga: Kemendagri Beri 57 Penghargaan untuk Pemda Berprestasi di 2025
KP2MI juga tengah menyiapkan program untuk merealisasikan target quick win Presiden, yaitu melatih dan menempatkan 500 ribu pekerja migran pada 2026.
Dengan motto "Migran Aman, Masyarakat Sejahtera, Indonesia Maju", Menteri Mukhtarudin menegaskan bahwa MoU dan PKS hari ini bukan sekadar seremonial, melainkan kontrak moral untuk segera mengeksekusi program nyata di lapangan, terutama melalui peran aktif pemerintah daerah dan desa. ***
Kontributor : Tantri Amela Iskandar
Berita Terkait
-
Kemendagri Beri 57 Penghargaan untuk Pemda Berprestasi di 2025
-
Saat Kurir Jatuh, Siapa yang Menolong? Ketika BPJS Ketenagakerjaan Jadi Penolong Pekerja Informal
-
Indonesia Eximbank Perkuat Integrasi Regional dan Ekspor dalam AEBF 2025
-
WNI Pilih Kerja ke Luar Negeri, Purbaya: Kegagalan Kita Ciptakan Lapangan Kerja Dalam Negeri
-
5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Niacinamide dan Blue Light Filter untuk Pekerja Kantoran
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Bantah Nikmati Uang Haram BJB, Ridwan Kamil: Mercy dan Moge Murni Uang Pribadi
-
Kelar Diperiksa KPK, Ridwan Kamil Klaim Tak Tahu Soal Korupsi Dana Iklan BJB
-
Disorot karena Temui Korban Bencana Sumatera Pakai Rompi, Verrel Bramasta: Ini Bukan Anti-Peluru
-
Geger Cekal Kilat Bos Djarum, Manuver Kejagung dan Misteri Kata 'Kooperatif'
-
Spanduk Putih di Tengah Massa 212 di Monas Jadi Sorotan, Isinya Sentil Kerusakan Alam Sumatera
-
DMC Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi Warga dan Salurkan Makanan bagi Korban Banjir di Langkat
-
Anggap Banjir Sumatera Tanda Kiamat Sudah Terjadi, Menko Cak Imin Ajak Raja Juli hingga Bahlil Tobat
-
Heran Didakwa Rugikan Negara Rp2,9 T, Anak Riza Chalid: Jasa Saya Untungkan Pertamina
-
Dari ISPA hingga Trauma: Ancaman Ganda yang Mengincar Anak di Wilayah Bencana
-
Hakim PN Jaksel Mentahkan Gugatan Praperadilan Buronan E-KTP Paulus Tannos, Ini Penjelasannya