Suara.com - Olahraga telah lama diketahui punya manfaat bagi kesehatan. Bahkan, rutinitas olahraga yang teratur dapat membantu kebanyakan orang untuk tidur lebih nyenyak.
Menurut Sleep Foundation, penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang mengalami insomnia kronis dan mulai berolahraga secara teratur dapat tertidur hingga 13 menit lebih cepat dan tetap tertidur selama 18 menit lebih lama.
Dilansir dari NY Post, organisasi tersebut mengatakan olahraga menyebabkan perubahan suhu tubuh inti seseorang, meniru perubahan suhu serupa yang terjadi sebelum seseorang tertidur.
Selain itu, olahraga dapat membantu menyelaraskan kembali jam tubuh internal seseorang – tergantung pada waktu seseorang berolahraga – serta meredakan gejala kecemasan dan depresi yang dapat menghambat tidur yang nyenyak.
Sepuluh hingga 15 persen orang dewasa menderita insomnia kronis, menurut Klinik Cleveland.
Saat para peneliti terus bekerja untuk memahami bagaimana aktivitas fisik berdampak pada tidur, beberapa bentuk olahraga dilaporkan lebih baik daripada yang lain dalam mencegah insomnia.
The Sleep Foundation mengatakan penelitian telah menemukan bahwa latihan aerobik secara teratur untuk waktu yang lama dapat meningkatkan kualitas tidur dan aktivitas aerobik intensitas sedang dapat mengurangi keparahan kondisi gangguan pernapasan saat tidur seperti sleep apnea.
Lembaga itu juga mencatat bahwa beberapa penelitian menunjukkan latihan aerobik intensitas sedang dapat meningkatkan kualitas tidur lebih dari aktivitas intensitas kuat.
Latihan aerobik intensitas sedang meliputi jalan kaki, aerobik air, dan bersepeda di tanjakan, sedangkan aerobik intensitas tinggi meliputi lari, joging, renang pangkuan, bersepeda intens, dan olahraga yang menuntut fisik seperti bola basket dan tenis tunggal.
Baca Juga: Pratinjau Semifinal Bola Basket PON Papua: Kuda Hitam Bisa Beri Kejutan
Berlari meningkatkan serotonin, yang dapat meningkatkan kemampuan otak untuk memetabolisme hormon dan mengatur tidur.
Aktivitas latihan ketahanan seperti angkat beban, push-up, sit-up, dan yoga juga penting untuk meningkatkan berbagai aspek kesehatan fisiologis seseorang.
Berbagai penelitian telah menemukan bahwa orang dengan rutinitas olahraga yang teratur cenderung tidak mengalami insomnia dan masalah tidur, meskipun beberapa orang mengalami insomnia akibat olahraga jika berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur.
Yang mengatakan, Johns Hopkins menyoroti bahwa orang lain tidak terpengaruh oleh olahraga dan topik tersebut telah banyak diperdebatkan.
Michelle Drerup dari Klinik Cleveland mengatakan penelitian terbaru tidak menemukan bukti yang mendukung gagasan bahwa olahraga malam membuat orang tetap terjaga, tetapi merekomendasikan orang untuk tetap melakukannya dengan intensitas ringan hingga sedang.
Klinik merekomendasikan 30 menit olahraga sehari, lima hari seminggu
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri