Suara.com - Banyak orang mempertanyakan adanya fenomena ruam jari kaki Covid-19 pada orang yang terinfeksi virus corona SARS CoV 2.
Fenomena ruam jari kaki Covid-19 ini berbentuk radang biru keunguan pada kulit yang kedinginan.
Mengutip Live Science, Jumat (8/10/2021) ternyata ini adalah salah satu kondisi pada pasien Covid-19 yang menandai sistem kekebalan tubuh tidak terkendali, dan menyerang sistem kekebalan tubuhnya sendiri.
Selain Covid-19, nyatanya campak juga bisa menyebabkan ruam kulit. Fakta penyebab ruam ini diterbitkan pada 5 Oktober lalu di British Journal of Dermatology, di mana ruam bisa timbul pada pasien Covid-19 di jari kaki dan jari tangan.
Dalam studi ini peneliti merekrut 50 pasien selama April 2020, yang dirawat dan dirujuk ke departemen dermatologi Rumah Sakit Saint Louis Paris. Khususnya pada pasien Covid-19 yang ruamnya sudah sampai tahap lesi atau lecet.
Hasilnya peneliti menemukan, sebagian besar peserta mengalami autoantibodi atau penyakit autoimun, berkat adanya protein sistem kekebalan tubuh yang secara tidak sengaja menyerang jaringan tubuhnya sendiri.
Protein yang merangsang sistem kekebalan tubuh menyerang diri sendiri disebut dengan interferon tipe 1. Interferon ini tidak hanya membantu tubuh melawan virus tapi juga sel sehat manusia, yang akhirnya menyebabkan kerusakan tambahan.
Para peserta penelitian juga didapati mengalami lapisan pembuluh darah yang rusak, yang akhirnya menyebabkan ruam keunguan di jari kaki mereka.
Penelitian ini juga sejalan dengan studi dengan kapasitas sangat kecil, karena hanya melibatkan tiga pasien Covid-19 yang diterbitkan di jurnal Dermatopathology pada 2020, menyebutkan bahwa tiga pasien yang mengalami ruam, ternyata berkat respon sistem imun yang berlebihan.
Baca Juga: PON Papua: Negatif COVID-19, Dua Atlet Judo Kaltim Diperbolehkan Pulang
Namun pasien Covid-19 yang mengalami gejala ruam keunguan ini, mayoritas atau 60 persen dalam kondisi gejala ringan.
Umumnya, ruam jari kaki Covid-19 biasanya muncul satu hingga empat minggu setelah seseorang tertular Covid-19. Bahkan, beberapa ruam bisa bertahan hingga berbulan-bulan lamanya.
Jadi tidak heran apabila orang yang dites negatif Covid-19, masih memiliki ruam jari kaki Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Hasil Penelitian: Nutrisi Tepat Sejak Dini Bisa Pangkas Biaya Rumah Sakit Hingga 4 Kali Lipat
-
Stop Jilat Bibir! Ini 6 Rahasia Ampuh Atasi Bibir Kering Menurut Dokter
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya