Suara.com - Kanker payudara menjadi jenis kanker terbanyak yang diidap perempuan di Indonesia. Meski identik dialami oleh perempuan, namun laki-laki sebenarnya juga berisiko alami kanker payudara.
Seperti juga jenis lainnya, pengobatan kanker payudara akan lebih mudah dilakukan jika bisa dideteksi saat masih stadium dini. Hanya saja, gejalanya yang tidak terlalu nampak, membuat kebanyakan orang terlambat lakukan skrining.
Dalam rangka bulan peduli kanker payudara yang diperingati setiap Oktober, yuk kenali lebih lanjut fakta-fakta tentang kanker payudara.
1. Belum menstruasi tidak berisiko alami kanker payudara
Kanker payudara sangat dipengaruhi oleh hormon estrogen yang ada di dalam tubuh perempuan. Hormon tersebut akan lebih aktif saat perempuan telah memasuki masa pubertas dan mengalami menstruasi.
Oleh sebab itu, Dokter spesialis bedah onkologi dr. Bob Andinata, Sp.B(K). Onk., menjelaskan kalau kanker payudara terjadi pada perempuan yang sudah mengalami menstruasi.
"Kalau belum mens tidak ada kanker payudara. Rata-rata start usia 30 tahun ke atas. Kalau data di rumah sakit kanker Dharmais pasien termuda usia 16 tahun," kata dokter Bob saat Pink webinar series Quality Life After Breast Cancer, Jumat (15/10/2021).
2. Kanker payudara pada laki-laki
Kadar hormon estrogen pada laki-laki memang jauh lebih sedikit. Meski belum diketahui pasti penyebab kanker payudara pada laki-laki, dokter Bob mengatakan, biasanya penyakit tersebut diikuti dengan masalah kesehatan sebelumnya. Seperti obesitas maupun kerusakan testis.
Baca Juga: Begini Cara Penentuan Stadium Kanker Payudara dan Pengobatan yang Bisa Dilakukan
Umumnya kanker payudara pada laki-laki juga lebih agresif. Sehingga perburukan akan lebih cepat terjadi. Meski begitu, pengobatan yang dilakukan, umumnya sama dengan pasien perempuan.
3. Benjolan di payudara tidak selalu kanker
Gejala utama dari kanker payudara memang munculnya benjolan aneh secara tiba-tiba. Namun, belum tentu setiap benjolan di payudara berarti kanker.
Menurut dokter Bob, sekitar 10 sampai 15 persen kelainan pada payudara termasuk gejala kanker. Kelainan itu kebanyakan disebabkan fibrokistik yang bisa mengakibatkan kista di payudara.
Bedanya, benjolan akibat fibrocystic bisa menyebabkan nyeri. Sedangkan gejala kanker, saat masih stadium awal tidak menimbulkan rasa sakit apa pun. Rasa nyeri justru baru sudah terasa saat stadium mencapai 3 atau 4.
Untuk membedakan fibrokistik atau kanker payudara, dokter Bob menyarankan segera lakukan skrining ke dokter. Agar diagnosis bisa segera ditegakkan dan pengobatan lebih cepat dilakukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak