Suara.com - Pemerintah Australia mengumumkan negaranya akan menggunakan obat ronapreve untuk pasien Covid-19 mulai akhir bulan ini. Obat tersebut dibuat oleh Regeneron Pharmaceuticals dengan Roche.
Obat ronapreve sebenarnya telah jadi perbincangan publik sejak Oktober 2020. Ketika itu dikabarkan kalau mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminum obat tersebut selama terinfeksi Covid-19 pada Juli lalu.
Setelahnya, ronapreve mendapat izin penggunaan darurat di lebih dari 20 negara, termasuk AS, Jepang, dan India. Obat tersebut digunakan untuk mengobati atau mencegah infeksi Covid-19 dengan kondisi parah, meskipun tidak bisa disebut jadi pengganti vaksinasi.
Diberikan melalui suntikan atau infus, obat ini ditujukan untuk orang-orang yang berisiko tinggi mengembangkan keparahan Covid-19.
Obat ini juga dapat diberikan kepada orang yang sudah menunjukkan gejala atau mereka yang baru saja terpapar dengan seseorang yang terinfeksi untuk menurunkan risiko terkena virus.
Berdasarkan hasil uji klinis fase 3 terhadap pasien Covid-19 rawat inap berisiko tinggi, menunjukkan bahwa obat ronapreve bisa mencegah kematian hingga 70 persen dan mengurangi durasi gejala hingga empat hari.
Ronapreve termasuk dalam kelas obat yang disebut antibodi monoklonal, atau mAbs. Molekul jenis itu yang diproduksi di laboratorium dengan meniru antibodi alami yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.
Dikutip dari The Conversation, berikut fakta mengenai obat ronapreve:
1. Mencegah virus menempel pada reseptor
Kandungan obat terdiri dari dua antibodi monoklonal, casirivimab dan imdevimab. Keduanya dirancang untuk menghentikan virus corona yang menempel pada reseptor ACE2 yang terdapat di permukaan sel saluran pernapasan manusia. Virus mengikat reseptor untuk masuk ke dalam sel, di mana ia dapat bereplikasi sebelum menginfeksi sel lain.
Baca Juga: Banyak WNI di Australia Tidak Tahu Kapan Bisa Pulang ke Tanah Air
2. Berasal dari sel imun penyintas Covid-19
Salah satu mAb berasal dari sel imun penangkal Covid-19 yang diambil dari penyintas. Sedangkan mAb lainnya diproduksi pada tikus yang dimodifikasi secara genetik untuk memiliki sistem kekebalan manusia.
Keuntungan menggabungkan keduanya adalah mereka menargetkan dua bagian berbeda dari protein lonjakan, banyak di antaranya menonjol dari virus corona, inilah yang digunakan untuk mengikat dengan ACE2. Selain itu, kombinasi itu juga bisa mengurangi kemungkinan virus keluar dari sistem kekebalan tubuh.
3. Mirip terapi konvalesen
Efek dari pengobatan itu diklaim bisa meningkatkan kekebalan tubuh pasien. Sehingga memungkinkan respons kekebalannya segera membersihkan virus dan bisa sembuh dari infeksi.
Dalam hal itu, cara kerjanya disebut mirip dengan terapi plasma konvalesen, di mana antibodi dari orang yang telah pulih dari penyakit diambil lewat darah dan diberikan kepada orang lain untuk meningkatkan kemampuan pasien melawan penyakit.
Namun, keuntungan dengan mAbs adalah semuanya identik, sehingga hanya mengikat virus corona itu sendiri. Oleh karena itu, kemungkinan lebih kecil untuk menyebabkan efek samping daripada plasma darah, yang mengandung campuran antibodi dan berisiko merusak sel-sel lain di dalam tubuh.
4. Hasil uji klinis
Ronapreve telah menjalani sejumlah uji klinis di seluruh dunia. Menurut perusahaan pengembanh, penelitian telah dilakukan terhadap 16.000 pasien Covid-19 pada Juli 2021, baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang tidak dirawat di rumah sakit telah menerima obat selama masa uji coba.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia