Suara.com - Data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per September 2021 menunjukkan bahwa sebanyak 730 dokter telah gugur dalam peperangan melawan pandemi virus corona Covid-19.
Sedangkan, kebutuhan kesehatan masyarakat turut meningkat signifikan selama pandemi virus corona Covid-19.
Karena itu, kemanjuan teknologi diharapkan bisa menjadi solusi untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih aman, baik bagi dokter maupun pasien.
Kementerian Kesehatan RI pun telah mengeluarkan roadmap transformasi digital di sektor kesehatan hingga 2024, yang mana salah satunya peranan telehealth dalam membantu mewujudkan layanan kesehatan yang merata dan inklusif.
Halodoc sebagai salah satu pelaku telehealth di Indonesia menyelenggarakan diskusi terkait masa depan ekosistem kesehatan masa depan bersama Kementerian Kesehatan RI dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam menyambut Hari Dokter Nasional pada 24 Oktober mendatang.
Setiaji, Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI, mengatakan sekarang ini Kemenkes membentuk Digital Transformation Office untuk mempersiapkan masa depan sistem kesehatan di Indonesia.
'Dalam beberapa tahun ke depan, masyarakat diharapkan bisa mengakses layanan kesehatan, mulai dari masalah kandungan hingga masalah kesehatan kronis. Lalu, semua rekam medis akan terintegrasi pada satu sistem dan setiap pengguna akan memiliki personal health record," kata Setiaji.
Menurut Setiaji, peranan teknologi dalam bidang kesehatan ini tidak hanya membantu para dokter meningkatkan kemampuannya, tetapi juga memperluas jangkauan layanan kesehatannya.
Dr Daeng M Faqih, ketua umum PB IDI telah menghimbau para dokter untuk mengurangi praktik kesehatan tatap muka sejak awal pandemi virus corona Covid-19. Tapi, pelayanan pasien harus tetap berjalan dengan menggunakan APD (alat pelindung diri) yang lengkap.
Baca Juga: Dokter Temukan Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Diabetes Tipe 1, Ini Sebabnya!
Karena pandemi virus corona Covid-19 inilah, layanan kesehatan secara online atau telemedis pun semakin digencarkan sebagai solusi yang paling aman, baik bagi pasien maupun dokter.
Bahkan, perkembangkan dan manfaat dari telemedis ini pun sudah sangat luar biasa sekarang ini, termasuk dalam segi mempercepat layanan vaksinasi hingga membuka akses pelayanan isoman selama pandemi.
Tanpa adanya bantuan teknologi ini, semua hal itu mungkin hampir mustahil untuk dikerjakan, terlebih bersamaan dengan lonjakan pasien virus corona Covid-19, ketersediaan tenaga kesehatan yang terbatas dam fasilitas rumah sakit yang serba kekurangan.
Sedangkan, Indonesia juga negara dengan wilayah yang sangat luas, sehingga akses kesehatan harus dibuka selebar-lebarnya dan telemedis bisa menjadi solusinya.
Doddy Lukito, Chief Business Officer & Co-Founder Halodoc, turut mendukung optimism IDI. Halodoc sebagai pelaku telehealth yang dikenal inovatif pun berupaya mengadopsi teknologi terkini untuk meningkatkan Pengalaman penggunanya, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
Halodoc pun secara rutin mengadakan program-program edukasi bagi dokter yang bekerjasama dengan IDI.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat