Suara.com - Seorang dokter di Amerika Serikat menemukan ulkus vagina bisa menjadi efek samping baru dari suntik vaksin Covid-19. Ia mengingatkan hal ini setelah merawat seorang gadis 16 tahun karena luka yang menyakitkan di alat kelaminnya.
Saat itu, dokter menduga suntik vaksin Covid-19 mungkin salah satu penyebab ulkus vagina. Karena, anak remaja itu juga belum aktif secara seksual dan sempat suntik vaksin Pfizer dosis kedua beberapa hari sebelum datang ke rumah sakit dengan keluhan luka pada alat kelaminnya.
Menurut dokter, anak remaja itu mengalami luka pada bagian vagina yang cukup menyiksa sekaligus demam, kelelahan, dan nyeri otot dalam waktu 24 jam setelah suntik vaksin Covid-19.
Setelah 2 hari suntik vaksin Covid-19, ia pergi ke ruang gawat darurat dan diberi antibiotik. Tetapi, kondisinya juga tidak langsung membaik.
Lesi di vulvanya membentuk lingkaran cincin yang mengalami pembusukan atau nekrotik dan mengeluarkan cairan. Lesi di vulva itu pun terasa sangat menyakitkan hingga ia tidak ingin berjalan dan buang air ke toilet.
Tak hanya itu, laporan para dokter dalam Journal of Pediatrics and Adolescent Gynecology juga menunjukkan bahwa labianya membengkak. Hasil tes medis juga menunjukkan remaja itu tidak terinfeksi virus corona atau herpes.
Karena itulah, dokter menduga cukup kuat bahwa kondisi yang dialami remaja ini disebabkan oleh vaksin Covid-19. Tetapi, kondisi ini merupakan komplikasi vaksin Covid-19 yang sangat langka.
Dokter mendiagnosis anak remaja itu dengan ulkus aftosa vulva atau borok Lipschütz, yang diduga dipicu oleh respons imun terhadap infeksi virus.
Meskipun sekarang ini belum ada bukti bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan ulkus vagina, namun Dr Katherine Louise O'Flynn O'Brien, dari Children's Minnesota, mengakui ada beberapa faktor yang bisa membuat suntikan vaksin Covid-19 pada anak usia 16 tahun itu menyebabkan borok.
Baca Juga: Virus Corona Ngamuk, Peneliti Inggris Teliti Sub-Varian Delta
Walaupun anak itu belum aktif secara seksual, ia memiliki riayat medis ulkus vagina yang berulang di mulut dan infeksi masa lalu dari Virus Epstein-Barr (EBV) yang sangat umum.
Para ahli membuat kasus ini sebagai laporan medis untuk menambah literatur tentang komplikasi vaksin Covid-19 Pfizer (BNT162b2) yang langka, tetapi bukan tidak signifikan.
"Kasus ini menunjukkan bahwa ulkus aphthous vulva dapat dipicu oleh vaksinasi, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membangun hubungan sebab akibat.," kata para ahli dalam laporan medis dikutip dari The Sun.
Ulkus aftosa vulva adalah jenis lesi genital langka paling umum pada remaja yang tidak aktif secara seksual. Kondisi ini biasanya terkait dengan infeksi virus. Dalam kasus ini, mereka menyoroti potensi efek samping baru vaksin Pfizer.
Setelah tindak lanjut medis selama 2 minggu, kondisi remaja itu sudah membaik tetapi masih mengalami sensitivitas dan nyeri pada vulva dan dirujuk ke spesialis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?