Suara.com - Minat warga yang ingin melakukan liburan meningkat jelang akhir tahun. Hal ini membuat risiko kenaikan kasus COVID-19 meningkat, termasuk di kota Bandung, Jawa Barat.
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengatakan sudah mengantisipasi adanya potensi gelombang ketiga COVID-19 meski tren kasus baik di kota Bandung maupun di wilayah Jawa Barat sedang menurun.
Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS dr Yana Akhmad mengatakan gelombang ketiga lonjakan COVID-19 tidak menutup kemungkinan terjadi pada akhir tahun karena mobilitas masyarakat pada akhir tahun kerap meningkat seiring adanya libur panjang.
"Kami mendengar, dan mencermati dugaan tadi, bahwa lonjakan Desember itu bisa saja terjadi, karena memang biasanya kalau protokol kesehatan akhir tahun ada kerumunan, pengalaman akhir tahun sebelumnya pun demikian," kata Yana di Bandung, dikutip dari ANTARA.
Menurut Yana, RSHS memiliki tenaga kesehatan yang siap melayani kapan saja untuk mengantisipasi hal tersebut meski kini sebagian tenaga kesehatan baik dokter atau perawat telah dialihkan fungsinya untuk penanganan penyakit non-COVID-19.
"Kami tetap siaga apabila ada lonjakan, ruangan isolasi pun akan berfungsi kembali, jadi tidak perlu membangun lagi, demikian pula dengan fasilitasnya," kata dia.
Selain mengantisipasi dengan menyiagakan sarana dan sumber daya manusia, untuk akhir tahun ini, menurut Yana pihaknya juga mengantisipasi stok obat-obatan dan oksigen yang berpotensi sangat dibutuhkan apabila ada lonjakan COVID-19.
"Dan tentu saja apabila ini (lonjakan) terjadi, kita meminta tenaga relawan seperti yang pengalaman sebelumnya," katanya.
Untuk itu, Yana mengimbau kepada masyarakat agar tetap mengutamakan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas meski kasus kini melandai, kesiagaan itu perlu terus dijaga.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 26 Oktober: Positif 37, Sembuh 173, Meninggal 1
Selain itu, ia pun mengajak seluruh masyarakat agar menularkan kesadaran akan pentingnya vaksinasi. Karena jika mayoritas masyarakat telah mendapat vaksin, maka tidak ada ruang bagi virus di tubuh manusia.
"Kita juga perlu mencermati kemungkinan adanya mutasi varian baru, tentu kalau kita terus mencermati kasus yang di luar negeri, kasusnya cukup tinggi, kita harus antisipasi," kata Yana.
Berita Terkait
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
-
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan Daftar Jadi Calon Ketua Asprov PSSI Jabar
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Terseret Korupsi, 7 Jam Diperiksa Sejumlah Barang Disita
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah