Suara.com - Banyak orang mungkin sulit membedakan antara gejala pilek, flu dan pneumonia. Apalagi, di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang memiliki gejala serupa.
Menurut NHS, pilek atau flu biasa adalah infeksi virus ringan pada hidung, tenggorokan, sinus, dan saluran udara bagian atas. Marc Donovan, Kepala Apoteker Boots mengatakan pilek biasanya menyebabkan bersin dan batuk yang disertai sakit tenggorokan, sakit kepala, hilangnya indra perasa dan penciuman.
Pilek biasanya hilang dengan sendirinya dalam satu atau dua minggu. Tapi, Marc Donovan menyarankan orang pilek mengonsumsi obat penghilang rasa sakit dan semprotan hidung untuk meredakan gejalanya.
Sedangkan, flu biasanya disebabkan oleh kelompok virus yang berbeda dari flu biasa atau pilek. NHS mengatakan gejala flu cenderung lebih parah dan bertahan lebih lama.
"Gejala flu bisa sangat mirip dengan flu biasa, tapi penderita biasanya mengalami demam. Selain tu, penderita juga cenderung mengalami batuk kering, nyeri dan kelelahan yang lebih parah dalam 3 minggu," kata Marc Donovan dikutip dari Express.
Marc Donovan mengatakan bahwa penderita flu harus segera menemui dokter dan mendiskusikan gejalanya bila tidak kunjung membaik dalam 7 hari atau justru lebih parah.
Selain itu, NHS juga menyarankan semua orang untuk suntik vaksin flu setiap tahun. Suntik vaksin flu ini akan melindungi Anda dari virus penyebab flu, terlebih di tengah pandemi virus corona sekarang.
Sementara itu, pneumonia adalah pembengkakan atau peradangan jaringan di satu atau kedua paru-paru akibat infeksi bakteri atau virus, termasuk virus corona Covid-19.
Gejala pneumonia bisa berkembang mendadak selama 24 hingga 48 jam atau mungkin berkembang lebih lambat selama beberapa hari. Tapi, gejala paling umumnya termasuk demam, batuk kering atau batuk berlendir, berkeringat, menggigil dan kesulitan bernapas.
Baca Juga: Trombosit Zaskia Adya Mecca Rendah, Apa Pentingnya Trombosit Normal?
Kesulitan bernapas adalah salah satu gejala utama yang dapat membantu Anda membedakan kondisi tersebut. Pneumonia sering terjadi selama bulan-bulan musim gugur dan musim dingin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial