Suara.com - Seseorang yang menerapkan pola makan nabati atau plant based hanya akan mengonsumsi makanan juga minuman yang terbuat dari tumbuhan. Makanan nabati lebih rendah lemak, dengan jumlah serat yang lebih tinggi, juga memperlambat proses pencernaan dan mencegah lonjakan dan penurunan gula darah.
Penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan nabati tidak hanya dapat mencegah, bahkan juga memperbaiki penyakit jantung.
Selain itu, juga dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular hingga 40 persen, mengurangi risiko penyakit jantung koroner hingga 40 persen, meringankan penyumbatan arteri hingga 91 persen pasien, dan mengurangi risiko hipertensi sebesar 34 persen.
Pola makan nabati juga mendorong pembentukan mikrobioma usus dengan probiotik dan probiotik alami. Sehingga membuat tubuh jadi lebih banyak energi dan secara positif memengaruhi kesehatan mental dan jantung.
Dikutip dari AsiaOne, berikut beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh jika konsisten menjalani pola makan nabati:
1. Pergerakan usus lebih baik
Ini adalah salah satu perubahan paling cepat yang bisa dirasakan. Serat makanan penting untuk kesehatan jantung dan usus serta mengatur gula darah. Juga melancarkan buang air besar dan menurunkan berat badan.
Daging biasanya tidak mengandung serat apa pun. Oleh karena itu, banyak pemakan daging seringkali meras sembelit ataupun penyakit usus lainnya.
Sedangkan, dengan mengkonsumsi lebih banyak tumbuhan dan lebih sedikit protein hewani menyebabkan peningkatan jumlah bakteri yang lebih bermanfaat di usus, sekaligus mengurangi sembelit dan menjaga pergerakan usus tetap teratur.
Baca Juga: Ahli Gizi: Ini Tips Memulai Diet Plant Based Bagi Pemula
2. Menurunkan berat badan
Konsumsi lebih banyak bahan makanan dari tumbuhan bisa lebih mudah menurunkan berat badan. Sebab, pola makan nabati jauh lebih mudah dicerna tubuh, dan tanpa lemak, gula, garam, dan minyak ekstra seperti yang ada pada daging, makanan olahan, maupun susu. Semua faktor itu termasuk penyebab makan berlebihan dan penambahan berat badan yang tidak sehat.
3. Menurunkan kolesterol darah
Kolesterol tinggi adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk penyakit jantung dan stroke. Terlepas dari makanan yang banyak mengandung minyak kelapa sawit dan kelapa, makanan nabati umumnya tidak memiliki kolesterol juga kandungan lemak jenuh yang jauh lebih rendah, sehingga jauh lebih ramah untuk jantung.
Tumbuhan juga kaya akan serat larut yang membantu memperlambat penyerapan kolesterol. Hal itu mengurangi jumlah kolesterol yang dihasilkan hati.
Oatmeal, barley, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau dan buah beri adalah sumber serat larut yang baik untuk jantung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?