Suara.com - Aktris Happy Salma mengaku trauma dengan penyakit jantung usai kepergian sang ayah. Hal ini membuatnya mewajibkan anak-anaknya untuk hidup sehat.
Menurut ibu dua anak itu, hidup sehat juga jadi salah satu cara terbaik untuk menghargai diri sendiri.
"Jadi itu juga yang saya tekankan untuk diri saya, dan terutama juga untuk anak saya, bahwa makanan itu cerminan bagaimana kita mengapresiasi tubuh kita," ujar Happy dalam acara peringatan 40 tahun Yayasan Jantung Indonesia (YJI), Senin (8/11/2021).
Perempuan 40 tahun menambahkan, pola makan dan pola hidup sehat yang diterapkan sang ayah jugalah, yang membuat ia bisa bertahan hingga bertahun-tahun lamanya.
"Karena saya melihat sendiri, ayah saya mengatur pola makan dalam seminggu, hari tertentu aja dia bisa makan apa aja, betul-betul menjaga makanan, tidak olahan rebusan, menghindari gorengan," ungkapnya.
Menurut aktris yang besar dari panggung teater itu, meski mayoritas orang tidak tahu apa potensi penyakit di tubuhnya. Namun langkah pencegahan terbaik, adalah mengontrol diri apa yang dikonsumsi agar tubuh tetap sehat.
"Salah satunya berusaha sesehat mungkin dalam melakulan kegiatan, menjalani kehidupan ini, dengan olahraga teratur, makanan yang dijaga dengan mengurangi makanan olahan dan sebagainya," imbuh Happy.
Perlu diketahui, karena penyakit jantung punya kesan tersendiri setelah kepergian sang ayah, Happy Salma juga tidak ingin semakin banyak keluarga yang anggotanya mengidap sakit jantung.
Itulah mengapa ia ikut berkontribusi menjual dan melelang aksesoris berupa bros, yang didesain dan dibuat langsung oleh Happy Salma.
Baca Juga: Kaya Manfaat, Ini Daftar Makanan yang Mengandung Vitamin D
Hasil penjualannya akan seutuhnya disumbangkan ke Yayasan Jantung Indonesia (YJI), yang akan mengkoordinir bantuan tindakan medis untuk anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) agar bisa hidup normal, dan punya masa depan yang lebih baik di kemudian hari.
Berita Terkait
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C