Suara.com - Pengadilan Distrik Yokohama menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada seorang mantan perawat, karena telah menyebabkan 3 pasien meninggal dunia karena menyuntikan cairan antiseptik atau disinfektan di rumah sakit Yokohama pada 2016.
Pengadilan menjatuhkan hukuman mati pada mantan perawat Jepang, Ayumi Kuboki, yang mengaku telah mencampurkan larutan antiseptik ke dalam kantong infus ketiga pasien tersebut.
Hakim Ketua, Kazunori Karei mengatakan Ayumi telah mengakui pembunuhan tersebut. Ia pun bisa dimintai pertanggungjawaban atas kejahatannya menyuntikan cairan antiseptik pada pasien, seperti yang ditunjukkan oleh jaksa selama persidangan.
"Dia bersedia menerima hukuman, karena menyadari kalau tindakannya melanggar hukum," kata Kazunori dikutip dari Japan Times.
Tapi, Kazunori menyimpulkan bahwa menghukum Ayumi dengan hukuman penjara seumur hidup sudah cukup. Karena, Ayumi telah menunjukkan sikap menyesal selama persidangan.
"Dia memahami bahwa tindakan yang dilakukannya merupakan kejahatan berat, sehingga dia ingin menebusnya. Jadi, dia bersedia menerima hukuman seumur hidup sebagai bentuk rasa bersalahnya," kata Kazunori.
Sementara itu, jaksa mengatakan Ayumi menunjukkan ciri-ciri gangguan spektrum autism. Tetapi, Ayumi termasuk kelompok orang yang masih bisa diadili.
Kondisinya tidak akan mempengaruhi hakim dalam mengambil keputusan atas hukuman yang pantas untuk tindakan kejahatannya di rumah sakit.
Putusan hakim menyatakan bahwa Ayumi juga pernah sengaja membunuh tiga pasien rawat inap, yakni Sozo Nishikawa (88), Asae Okitsu (78), dan Nobuo Yamaki (88) dengan menyuntikan larutan antiseptik ke dalam kantor infus pasien di Rumah Sakit Oguchi.
Baca Juga: Ahli: Polusi Udara Bisa Perburuk Kondisi Penyintas Virus Corona Covid-19
Pada kasus 2018 itu, Ayumi mengaku sengaja membuat pasiennya meninggal dunia agar tidak dituduh oleh pihak keluarga, bila pasien meninggal selama jam kerjanya.
Tapi, ia juga meminta maaf kepada anggota keluarga pasien yang meninggal selama persidangan, yang dimulai bulan lalu. Kini, rumah sakit tersebut telah ditutup sejak 2019.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah