Suara.com - Penyeragaman sertifikat vaksin Covid-19 untuk negara-negara Uni Eropa tengah dibahas oleh Komisi Eropa. Untuk apa?
Komisaris Kesehatan Stella Kyriakides mengatakan, rekor infeksi COVID-19 di sejumlah negara Uni Eropa menjadi alasan diperlukannya penyeragaman sertifikat vaksin Covid-19.
"Saya sangat setuju dengan urgensi tersebut, dan inilah sebabnya Komisi Eropa bekerja dengan sangat mendesak untuk mempererat koordinasi mobilitas leluasa, seperti masa berlaku dan peran (vaksin) booster dalam gerakan vaksinasi," katanya di hadapan para anggota parlemen Eropa di Strasbourg.
Austria pada Senin menjadi negara pertama di Eropa barat yang melanjutkan penguncian sejak peluncuran vaksin.
Baca Juga: Cara Jepang Mengubah Keraguan terhadap Vaksinasi Menjadi Keberhasilan
Negara itu menutup pertokoan nonesensial, bar, dan kafe saat lonjakan kasus memunculkan bayangan mengerikan tentang musim dingin ekstrem kedua berturut-turut di benua tersebut.
Kyriakides menuturkan bahwa pembahasan sertifikat vaksinasi COVID-19 dengan negara anggota Uni Eropa masih berlangsung dan pimpinan Komisi Eropa bermaksud mengajukan usulan tersebut pekan ini.
"Kami bertekad untuk menaklukkan gelombang saat ini... dan kami juga menyadari bahwa kami harus memberikan pesan yang jelas dan koheren kepada masyarakat," ucapnya.
baca juga
-
>
Agar Level PPKM Turun, Pemkot Medan Genjot Vaksinasi Lansia
-
>
Pemkab Gowa Klaim Kasus Covid-19 Terus Menurun Sejak Lakukan 2 Hal Ini
-
>
Epidemiolog Sebut Vaksinasi Covid-19 Harus Tiga Dosis, Bukan Lagi Dua Dosis
Komentar
Berita Terkait
-
Studi Baru: Vaksin Hanya Memberi Sedikit Perlindungan Terhadap Long Covid
-
Dampak Invasi Rusia, Apakah Uni Eropa Akan Menghadapi Krisis Energi?
-
Uni Eropa Izinkan Vaksin Covid-19 AZD1222 Buatan AstraZenca Digunakan Sebagai Booster
terpopuler
-
Begini Kondisi Anak Ridwan Kamil Terkini, Emmeril Khan Hilang di Sungai Aare Swiss
-
6 Gaya Wulan Guritno Pakai Bikini Sampai Gaun Transparan, Bikin Mata Kaum Adam Melotot
-
Viral Kabar Anak Ridwan Kamil Ditemukan Usai Hanyut di Sungai Aare Swiss
-
Mengenang Sikap Bijak Buya Syafii Usul Ahok Dipenjara 400 Tahun, Ini Momen Kedekatan Keduanya
-
Guru Besar ITB Sarankan Pakai Air Galon Isi Ulang Guna Mengatasi Masalah Sampah Plastik