Suara.com - Media sosial memiliki dampak positif dan negatif yang beragam.
Kekinian, Ikatan Psikolog Klinis atau IPK Indonesia mengungkap adanya fenomena berkurangnya rasa empati dan ketulusan di masa pandemi, seiring berkembangnya media sosial di era digitalisasi.
Ketua Umum IPK Indonesia, Indria Laksmi Gamayanti mengatakan saat ini marak terjadi aksi perbandingan sosial, baik diri sendiri maupun orang lain dengan kehidupan orang lain yang dianggap lebih baik.
"Hal yang sifatnya empati dan ketulusan jadi berkurang, karena orang mengukur nilai ini menjadi lebih superficial, lebih permukaan dan lebih dangkal," ujar Indria dalam konferensi pers Kongres Nasional ke-IV IPK Indonesia 2021, Kamis (25/11/2021)
Perilaku pembandingan sosial ini, diakui Indria membuat semakin banyak orang mudah mengalami stres, yang hasilnya membuat kejadian depresi semakin meningkat di masa pandemi.
Hal ini disampaikan Indria, sebagaimana hasil penelitian dan pidato pengukuhan Prof. Dr. Elizabeth Kristi Poerwandari sebagai Guru Besar Psikologis Klinis Universitas Indonesia.
Indira menambahkan, dalam penelitian Prof. Elizabeth ditemukan bahwa sangat sedikit orang yang menilai orang lain dari pengalaman dan kepribadiannya. Orang kini cenderung menilai orang lain dari materi dan status sosial yang dimiliki orang tersebut.
"Penampilan status sosial, kemakmuran kok kayaknya jadi lebih penting dari spiritualitas, kedamaian diri ataupun pengembangan kepribadiannya," tutur Indira.
Meski begitu, Ia tidak bisa menyalahkan perkembangan teknologi media sosial. Tapi, kata dia, dampak negatif perubahan sosial yang menyebabkan gangguan psikologis ini harus bisa diantisipasi.
Baca Juga: Merasa Lelah, Ini 5 Tanda Kamu Harus Social Media Detox!
"Agar dampak negatif ini tidak terjadi, karena memang ternyata kecenderungan orang menjadi lebih mudah stres dan depresi menjadi cukup tinggi," pungkas Indria.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut