Suara.com - Orangtua wajib mengajarkan anak menjaga dirinya sendiri agar ia dapat terhindar dari pelecehan seksual. Hal ini merupakan bagian dari pentingnya edukasi seks sejak dini.
Tapi masih banyak orangtua yang belum tahu, bagaimana cara menyampaikan tindak pelecehan seksual ke anak.
"Orangtua kadang-kadang tahu mana yang boleh mana yang enggak. Tapi kadang-kadang transfer ke anak itu yang jadi problem," ujar Psikolog Muhammad Hamdi dalam acara campaign It's Okay Jiera di PIK Avenue Mall, PIK, Jakarta Utara Jumat (3/12/2021).
Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk ajarkan anak tentang pendidikan seks, agar ia bisa mengenali dan mencegah pelecehan seksual, seperti yang dijelaskan Hamdi.
1. Jelaskan Bagian Tubuh yang Tidak Boleh Dipegang Orang Lain
Orangtua perlu ajarkan anak sedari dini, apa saja bagian tubuhnya yang tidak boleh dipegang oleh selain dirinya. Bahkan orang lain yang terdekat seperti keluarga atau teman tidak boleh memegang bagian tersebut.
"Nggak boleh dipegang bagian itu, ketika ada yang pegang, kamu teriak yang kencang," tutur Hamdi.
2. Anak Bisa ke Toilet Sendiri
Sedari kecil, bahkan usia TK sekalipun, orangtua selalu mengusahakan anak bisa ke toilet sendiri dan tidak perlu bantuan guru sekalipun di sekolah.
"Kita bukan berprasangka buruk kepada siapapun, cuma hati-hati karena 70 persen pelaku (biasanya) adalah orang dekat," jelas Hamdi.
3. Tidur Mulai Dipisah
Selain mengajarkan anak mandiri, kamar dipisah ini juga membuat anak memiliki ruang pribadi agar bisa lebih menyayangi diri sendiri.
Baca Juga: 3 Kesalahpahaman Seseorang Mengenai Pendidikan Seks
"Nggak boleh kamar disatuin lelaki atau perempuan, meskipun masih kecil," jelasnya
4. Anak Lelaki Pakai Celana Panjang
Kebiasaan anak lelaki memakai celana panjang harus dididik sejak dini, seperti usia TK dan SD. Sehingga anak tidak dibiasakan pakai sarung atau celana pendek.
"Seksual education yang proporsional diajarkan ke anak sedari kecil, dihindari pakai kata yang vulgar sesuai kemampuan," ungkapnya
5. Ajarkan anak bilang tidak
Menjadi seorang anak bukan berarti selalu berkata dan menurut dengan selalu berkata iya. Untuk mencegah pelecehan seksual, maka ajarkan anak untuk berkata tidak, dan anak bisa menolak berbagai tindakan hal yang disukainya.
"Karena berawal dari situ, temannya ngajak kalau nggak ngerokok nggak macho, itu nggak asertif, jadi ajarkan anak bilang enggak," pungkas Hamdi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!