Suara.com - Orgasme bisa dikatakan sebagai kesenangan, pelepasan atau kepuasan yang diperoleh dari rangsangan seksual. Kondisi ini bisa menyebabkan sensasi aneh di seluruh tubuh dan panggul, peningkatan denyut jantung, tekanan darah hingga pernapasan yang lebih berat.
Setiap orang yang melakukan hubungan seks pastinya ingin mengalami orgasme. Karena, orgasme membuat tubuh terasa lebih rileks, bahagia dan tanpa beban.
Tapi dilansir dari News24, banyak yang tak menyadari bahwa orgasme juga bisa menyebabkan beberapa efek samping secara psikologis dan fisiologis.
1. Halusinasi
Dalam beberapa kasus, orgasme bisa membuat seseorang mengalami halusinasi. Hampir 50 persen wanita mengakui mengalami respons seksual berupa halusinasi.
Sebanyak 76 hingga 100 persen merasa sedang terbang ketika orgasme, 24 pernah merasa sedang memasuki dunia kartun, 75 persen merasa telah meninggalkan tubuh dan hingga 24 persen mengalami deja vu.
2. Sakit kepala
Sakit kepala yang disebabkan oleh orgasme termasuk dalam kategori sakit kepala tipe 2, yakni sakit kepala bilateral, eksplosif dan dipicu oleh semacam kegembiraan.
Durasi sakit kepala orgasme dapat berkisar dari beberapa menit hingga tiga jam. Efek samping ini bisa diatasi dengan minum obat anti-migrain atau pra-perawatan dengan propranolol.
Baca Juga: Bikin Geger! Berita 4 Warga DKI Terpapar Omicron di Situs Pemkab Bekasi Kini Dihapus
3. Kelemahan
Orgasmolepsy adalah kelemahan tubuh mendadak yang terjadi ketika orgasme. Kondisi ini biasnaya terjadi sehubungan dengan narkolepsi atau gangguan tidur lainnya.
Gejala biasanya berlangsung kurang dari 30 detik, termasuk hilangnya kontrol otot sepenuhnya. Para peneliti pun belum mengetahui penyebab pastinya.
Tapi, mereka percaya bahwa respons amigdala ditambah dengan defisiensi hipokretin yang terjadi pada narkolepsi mungkin menjadi penyebabnya.
4. Menangis
Menangis setelah berhubungan seks adalah gejala dari sesuatu yang disebut postcoital dysphoria. Efek samping setelah berhubungan seks ini bisa berupa air mata, perasaan melankolis, depresi, kecemasan atau agitasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi