Suara.com - Istilah masuk dari kuping kiri keluar lewat kuping kanan kerap dilontarkan orangtua yang merasa nasihatnya tidak diikuti. Padahal menurut pakar, belum tentu itu kesalahan anak loh.
Menurut Capacity Building Director Demi Kita, Imelda Hutapea, bisa jadi orangtua yang salah menyampaikan nasihat sehingga anak tidak mendengarkan.
Cara menasihati yang baik menurut Imelda bukan dengan memarahi atau berkata kasar. Melainkan, memberikan pesan dengan nada tegas.
“Itu human respond, makanya poin nya kalau mau pesan kita sampai, memang ada nada tertentu yang harus kita kuasai. Jadi benar banget kalau nada suara itu berpengaruh,” ungkapnya dalam acara Seni Memahami Pra Remaja: Pola Asuh Di Rumah Dan Keluarga, Kamis (9/12/2021).
Dengan mengatur intonasi suara, Imelda mengatakan ada kalanya orangtua perlu rem. Jangan sampai ucapan yang bernada marah tetapi melupakan sisi ucapan yang baik.
“Ketika nada suara orangtua keras, kita perlu pertahankan suara yang lembut dan pelan. Jadi perlu atur volume ucapannya,” lanjutnya.
Sebagai orangtua, jika ingin nasehat Anda didengar anak, ada lima caranya yang bisa Anda lakukan. Berikut ulasannya yang dikutip dari SehatQ.
Tatap Matanya
Bila orangtua mau nasihatnya didengar anak, hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan menatap matanya. Menatap mata dipercaya dapat memperkuat komunikasi antara Anda dengan anak.
Baca Juga: Salut, Ayah Tukang Ojek dan Ibu Penjahit, Kedua Anaknya Jadi Orang Sukses
Dan, hindari juga aktivitas lainnya saat memberi nasehat pada anak. Fokuslah pada nasehat yang Anda berikan, dan jangan sampai Anda menasehatinya dengan berteriak.
Gunakan Nama Anak Saat Menasehatinya
Sama seperti orang dewasa pada umumnya, anak-anak pun juga suka jika dipanggil lewat namanya. Karena itu, cobalah untuk menggunakan nama anak saat sedang menasehatinya.
Dengan memanggil nama anak, ini bisa menarik perhatian anak untuk mendengar nasehat Anda.
Cari Waktu Yang Tepat
Jangan terburu-buru saat ingin memberi nasehat pada anak. Carilah waktu yang tepat untuk membicarakannya.
Berita Terkait
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Keterlibatan Ayah dalam Pola Asuh Anak Pengaruhi Nasib Negara, Seserius Itu?
-
Akar Masalah Bullying: Sering Diabaikan, Lingkungan, dan Psikologi Keluarga
-
Keluarga dan Pola Asuh Berkontribusi pada Perilaku Bullying, Benarkah?
-
Keluarga Disenggol Haters, Respons Ayu Ting Ting: Lu Ada Masalah Apa?
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia