Suara.com - Merebaknya varian Omicron membuat negara-negara di Eropa waspada. Sebab, varian tersebut diprediksi menjadi penyebab meningkatnya kasus COVID-19 menjelang akhir tahun.
Mengutip ANTARA, prediksi datang dari otoritas kesehatan Portugal yang memperkirakan bahwa infeksi COVID-19 varian Omicron naik dua kali lipat per dua hari dan dapat menyumbang 80 persen dari total kasus baru pada akhir Desember.
Prevalensi Omicron saat ini di Portugal sekitar 20 persen, kata Menteri Kesehatan Marta Temido pada konferensi pers. Angka itu mengisyaratkan bahwa makin banyak orang yang terinfeksi Omicron daripada jumlah resmi terbaru, yaitu 69 kasus terkonfirmasi.
"Mungkin 50 persen selama pekan Natal dan 80 persen di penghujung tahun," katanya.
Portugal menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi COVID-19 tertinggi di dunia.
Otoritas pada Rabu (15/12) melaporkan 5.800 kasus baru, lonjakan harian tertinggi sejak Februari, ketika mereka menghadapi pertempuran yang sengit melawan virus.
Akan tetapi, kematian dan hunian rumah sakit masih jauh di bawah tingkat tahun lalu.
"Kami baru tahu sedikit tentang varian yang dimaksud. Kami tahu bahwa (Omicron) ini lebih menular ketimbang Delta... diperkirakan kasusnya naik dua kali lipat dalam dua hari."
Menkes tidak mengumumkan langkah-langkah baru COVID-19, namun mengatakan bahwa lebih banyak yang musti dilakukan untuk mengendalikan penularan.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 18 Desember: Positif 74, Sembuh 32, Meninggal 0
Ia juga mengatakan bahwa dalam beberapa hari ke depan akan menentukan dampak dari varian baru tersebut.
Untuk saat ini, katanya, yang penting dilakukan setidaknya adalah "memperketat pemakaian masker serta meningkatkan gerakan pengujian, vaksinasi, dan pengawasan di perbatasan."
Kerja dari rumah akan diwajibkan dan sekolah akan ditutup pada pekan pertama Januari.
Perdana Menteri Antonio Costa pada Kamis (16/12) mengatakan pembatasan COVID-19 bakal diperpanjang seiring penyebaran varian Omicron. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Fakta Unik BMW 2002 Hamish Daud: Mobil Klasik Kakek Buyut 3 Series yang Melegenda
-
Arsenal Nggak Ada Lawan! 5 Tim dengan Pertahanan Terbaik di Eropa Musim Ini
-
Era Baru Otomotif Indonesia Dimulai, Mobil Eropa Kini Bebas Bea Masuk
-
Kisah Ajaib Mjallby, Klub Kecil dari Desa Nelayan yang Jadi Juara Liga Swedia
-
Riset Auriga: Kayu Deforestasi Indonesia Masih Mengalir ke Eropa, Habitat Orangutan Terancam
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan