Suara.com - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM masih dijalankan di setiap provinsi Indonesia, dengan kategori berbeda-beda tergantung kasus Covid-19 yang dilaporkan.
Menjelang akhir tahun, Satgas Covid-19 meminta pemerintah daerah mengevaluasi kebijakan PPKM yang diterapkan di daerahnya, apakah perlu dilonggarkan atau diperketat.
Saat ini kebijakan pengendalian COVID-19 yang masih terus diterapkan ialah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) levelling per kabupaten/kota. Dimana di dalamnya pun tetap menghimbau pemerintah kabupaten/kota menindaklanjuti penerapan PPKM Mikro dan operasionalisasi Posko pada Desa/Kelurahan di bawahnya.
Konsep micro lockdown merupakan bagian dari PPKM Mikro di tingkat RT dan tetap diatur dalam instruksi menteri dalam negeri untuk membatasi kegiatan masyarakat secara ketat.
"Untuk itu, dalam implementasinya perlu kembali mengevaluasi kinerja posko termasuk pencatatan dan pelaporan kasus," tegas Wiku mengutip situs resmi Satgas Covid-19.
Evaluasi posko di masing-masing desa dan kelurahan juga perlu mengajak masyarakat sekitar untuk berpartisipasi.
"Pada prinsipnya penanganan COVID-19 yang baik ialah yang menjangkau dari hulu sampai hilir sumber penularan COVID-19," tutupnya.
WHO Prediksi Tsunami Covid-19
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut saat ini tengah terjadi tsunami baru infeksi Covid-19 di seluruh dunia. Kondisi itu disebabkan penyebaran varian omicron dan delta.
Baca Juga: Lansia di Gunungkidul Meninggal karena Covid-19, Terpapar Usai Terima Tamu
"Delta dan Omicrom sekarang menjadi ancaman kembar yang meningkatkan kasus hingga mencapai angka rekor, menyebabkan lonjakan rawat inap dan kematian," kata Tedros dalam konferensi pers di Markas besar WHO di Jenewa, sebagaimana diwartakan Channel News Asia.
Kasus harian infeksi virus corona secara global kembali mencapai rekor tertinggi selama pandemi, dengna lebih dari 1,5 juta kasus dalam sehari. Sebagian lonjakan kasus tersebut disebabkan paparan varian omicron di sejumlah negara.
"Saya sangat prihatin bahwa Omicron, yang sangat menular dan menyebar pada saat yang sama seperti Delta, menyebabkan tsunami kasus," imbuh Tedros.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
Terkini
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak